Enam kebakaran lahan di Agam terjadi sepanjang Februari

id kebakaran lahan,bpbd agam

Enam kebakaran lahan di Agam terjadi sepanjang Februari

Petugas gabungan dari Polri, TNI, BPBD dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Kota Pekanbaru berusaha memadamkan bara api yang membakar lahan gambut di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Senin (2/3/2020). Pemerintah Provinsi Riau melalui Satgas Karhutla Riau terus melakukan pemadaman kebakaran lahan agar bencana kabut asap tidak terulang kembali. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww.

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat merilis sebanyak enam kasus kebakaran lahan perkebunan terjadi di daerah itu sepanjang Februari 2020 dengan luas lahan 21,4 hektare.

"Lahan yang terbakar itu berupa kelapa sawit, karet dan lainnya dengan luas 21,4 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar didampingi anggota Pusat Pengendalian Operasional Lukman di Lubukbasung, Rabu.

Ia mengatakan kebakaran lahan itu terjadi di Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan membakar lahan kelapa sawit dan karet seluas satu hektare pada Sabtu (22/2).

Selanjutnya di Kajai Pisik, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung membakar lahan kelapa sawit seluas lima hektare pada Minggu (23/2). Sigiran, Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak membakar lahan kulit manis seluas 0,5 hektare pada Minggu (23/2).

Selain itu, Padang Joangan, Jorong Tandikek, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampeknagari membakar lahan kelapa sawit seluas 0,9 hektare pada Senin (24/2)

Durian Kapeh, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darussalam, Kecamatan Tanjungmutiara membakar lahan kelapa sawit seluas dua hektare pada Rabu (26/2).

Selain itu, di Masang Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara membakar lahan kelapa sawit seluas 12 hektare pada Sabtu (29/2).

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, namun pemilik lahan mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah," katanya.

Ia mengakui, kebakaran lahan tersebut akibat pemilik lahan membakar rumput hasil pembersihan lahan mereka.

Dengan kondiai cuaca sangat panas dan ditambah angin kencang, api dengan mudah menjalar ke lahan yang lain.

Untuk itu, Lutfi mengimbau pemilik lahan dan warga untuk tidak membakar hasil pembersihan lahan saat cuaca panas melanda daerah itu.

"Hindari membakar hasil pembersihan lahan, agar tidak menjalar ke lahan lain," katanya. (*)