A2K4 sebut 14 ribu tenaga kerja konstruksi Sumbar harus miliki sertifikasi

id Padang, Sumbar, Konstruksi , balai konstruksi

A2K4 sebut 14 ribu tenaga kerja konstruksi Sumbar harus miliki sertifikasi

Pembina Jasa Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Deni Astuti bersama Ketua Asosiasi ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Sumatera Barat Nasirman Chan bersama peserta Bimtek SMKK di Hotel HW, Senin (2/3). (Istimewa)

Padang, (ANTARA) - Ketua Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Sumatera Barat Nasirman Chan mengatakan sekitar 14 ribu tenaga kerja kontruksi di Sumatera Barat ditargetkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki sertifikasi kompetensi kerja hingga 2023

"Kita mulai mencapai target tersebut dengan melaksanakan Bimtek Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) selama tiga hari," kata dia di Padang, Senin.

Menurut dia program ini merupakan kerja sama yang digelar Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh dengan Asosiasi ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Sumatera Barat

Ia mengatakan Bimtek ini diikuti 100 orang penyedia jasa konsultan dan kontraktor se-Sumatera Barat.

Menurut dia para peserta harus mengikuti kegiatan penuh selama tiga hari untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor konstruksi khususnya keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi (SMKK).

Ia mengatakan bimtek itu wajib diikuti tenaga kerja konstruksi sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 pasal 70 ayat satu yang mengamanatkan setiap penyedia jasa dan pengguna jasa wajib memiliki kompetensi kerja.

Ia mengimbau agar penyedia jasa dan pengguna jasa mengikuti bimtek SMKK karena dikhawatirkan mereka yang tidak memiliki kompetensi tidak paham tentang pengawasan dan pengontrolan setiap proyek yang berjalan.

"Begitu pula ketika evaluasi penawaran kurang paham," katanya.

Menurut dia bimtek SMKK ini khusus karena tanpa pelatihan mereka tidak paham. Dalam kegiatan tersebut ada materi di ruangan, observasi ke lapangan hingga simulasinya.

Perlunya memahami dan menganalisa risiko biaya dalam penawaran dan pelaksanaan di lapangan.

"Para peserta dikaratina selama tiga hari harus fokus untuk belajar," kata dia.

Ia mengatakan apabila penyedia jasa seluruh kabupaten kota sudah berkompetensi tentu pengerjaan konstruksi di daerah ini semakin baik.

Sementara untuk Aparatur Sipil Negara ( ASN) baru enam daerah yang mengikuti kegiatan ini mulai dari Dinas PU Provinsi, Kota Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Dhamasraya, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.

Masih ada 13 kabupaten kota masih yang belum di bimtek untuk kegiatan ini.

Sementara itu, Pembina Jasa Konstruksi Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Deni Astuti mengatakan pada 2020 Balai Jasa Kontruksi wilayah I Banda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Riau menargetkan 30 ribu tenaga kerja konstruksi 'mengantongi' sertifikasi kompetensi kerja.

Ia mengatakan khusus di Sumbar ditargetkan enam ribu tenaga kerjanya memiliki sertifikasi kompetensi kerja.

Jika ditahun lalu, jumlah peserta yang mengikuti kompetensi ini melebihi kouta yang ditargetkan dari 900 orang, menjadi 1.600 orang

"Animo di Sumbar cukup tinggi karena melebihi jatah yang kami targetkan," jelasnya.

Ia berharap pada tahun ini, Sumbar mampu melebihi kouta yang ditargetkan.

"Kami akan mencarikan kouta yang tidak terpakai di daerah lain. Dan kami akan berikan ke daerah yang memerlukan," kata dia