Keputusan sebagai tuan rumah ini merupakan kesepakatan bersama antara Menteri Luar Negeri RI dengan Gubernur Sumbar pada pelaksanaan lalu di Banyuwangi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Novrial disela-sela kegiatannya, Sabtu.
Kadis Pariwisata menyampaikan, program ini diinisiasi oleh Kemenlu RI dengan mengundang pemuda dari 77 negara untuk belajar seni dan budaya lokal langsung di daerah-daerah seperti Padang, Solo, Banyuwangi, Makassar dan Kutai selama tiga bulan.
Jadi, seminggu terakhir sebelum kembali ke negaranya akan diadakan acara pagelaran seni budaya oleh semua peserta di Padang, yang juga diikuti oleh Duta Besar dan keluarga masing-masing dari negaranya.
"Bagi Indonesia dan Sumatera Barat program ini adalah pilihan promosi yang efektif dan efisien, dengan keberadaan 77 orang asing sebagai "friends of Indonesia" dan "Padangist" yang akan terus mempromosikan Sumatera Barat melalui medsos, media dan liputan formal mulai kedatangan, bahkan sampai mereka kembali ke negaranya setelah bertahun-tahun," ungkapnya.
Novrial menambahkan, program ini membuat ikatan emosional melalui aktifitas budaya antara mereka dengan ibu asuh dan sanggar belajarnya.
Dampaknya, sehingga banyak diantara mereka yang berulang kali kembali ke kota yang pernaditinggalinya dulu, bahkan mengajak keluarga, saudara dan kenalan dari negara mereka.
" Pematangan rencana pelaksanaan kegiatan tersebut sudah dilakukan melalui rapat antara tim Kemenlu dengan pimpinan direktur diplomasi publik, Yusrondan Ambhari dengan pihak Pemprov Sumbar yang diwakili oleh Dinas Pariwisata. Dan seterusnya melakukan audiensi untuk melaporkan tahapan persiapannya ke Gubernur pada hari Jumat sore (28/2) lalu", ujarnya.
