Hanguskan lima hektare lahan sawit di Pasaman Barat , tim gabungan terus berupaya padamkan api

id kebakaran lahan sawit pasaman barat sumbar,berita pasaman barat, berita sumbar, kebakaran lahan sawit

Hanguskan lima hektare lahan sawit di Pasaman Barat , tim gabungan  terus berupaya padamkan api

Tim gabungan BPBD Pasaman Barat berupaya memadamkan api di lahan plasma Kelapa Batang Alin Permai, Jorong Lubuk Juangan, Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur, Sabtu (29/2/2020).

Simpang Empat,- (ANTARA) - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya mematikan api di lahan plasma kelapa Sawit Batang Alin Permai, Jorong Lubuk Juangan, Nagari Sungai Aur, Kecamatan Sungai Aur.

"Kebakaran mencapai lima hektare sejak Kamis (27/2). Hingga saat ini tim terus berupaya mematikan api," kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat, Edi Busti di Simpamg Empat, Sabtu.

Ia mengatakan BPBD bersama TNI, Polri dan Pol PP Damkar terus berusaha membantu memadamkan api dan dibantu alat berat dari Perusahaan PR Bakrie untuk membersihkan parit dan melokalisir api supaya tidak menyebar ke lahan lainnya.

"Selain terkendala jalan menuju lokasi kebakaran juga keterbatasan air untuk memadamkan api," katanya.

Ia menyebutkan lokasi kebakaran lahan Sawit itu terjadi di perkebunan plasma Blok A 6.

Edi menjelaskan kebakaran itu terjadi sejak Kamis (27/2) sekitar pukul 09.45 WIB berdasarkan laporan dari masyarakat.

Kebakaran itu disebabkan diduga kelalaian karyawan yang memanen ketika menghidupkan api di bawah pohon sawit lalu menjalar ke atas pohon sawit dan menyambar dedaunan pelepah sawit yang sudah mati.

Pada saat kejadian di sertai oleh angin kencang dan menyambar ke pohon-pohon sawit lainnya.

"Karyawan itulah memberitahukan kepada masyarakat sekitar dan minta bantuan untuk memadamkan api," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan sembarangan saat ini karena musim kemarau.

"Daun tanaman kering karena musim kemarau. Hindari membakar lahan atau kebun saat ini," katanya.*