Pembangunan tol di Sumbar terlamban di Sumatera

id berita padang, berita sumbar, tol padang pekanbaru

Pembangunan tol di Sumbar terlamban di Sumatera

Diskusi Kelompok Terpumpun membahas pembangunan tol Padang-Pekanbaru di Padang, Kamis (27/2). Antara/Ikhwan Wahyudi

Padang, (ANTARA) - Komisaris PT Hutama Karya Wahyu Muryadi menyatakan keheranannya atas sulitnya pembangunan jalan tol di Sumatera Barat dibandingkan daerah lainnya di Sumatera.

"Saat kami lakukan evaluasi pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru itu untuk bisa naik sampai 5 kilometer saja susahnya minta ampun, sampai berkali-kali rapat tetap tak bergerak," kata dia di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu sebagai pembicara pada diskusi kelompok terpumpun dengan tema, "Win-win Solution Upaya Percepatan Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru dan Dampaknya Bagi Perkembangan Ekonomi Sumatera Barat, digelar oleh Langgam.id bekerja sama dengan Hutama Karya.

Menurut dia saat ini pemerintah tengah membangun jalan tol Trans Sumatera dengan panjang 2.700 kilometer yang menghubungkan daerah yang ada di Sumatera dalam rangka menggenjot roda ekonomi.

Wahyu mengatakan dibandingkan dengan pembangunan jalan tol di tempat lain seperti Aceh relatif cepat dan tidak ada masalah.

Bahkan pekan lalu Presiden Jokowi baru saja melakukan kunjungan kerja melihat tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 130 kilometer yang akan diresmikan pada akhir April 2020, kata dia.

"Apa pasal yang terjadi dengan pembangunan tol di Sumbar, ini jadi pertanyaan besar, kami ingin lebih banyak mendengar sebagai upaya menggali apa masalahnya," kata dia.

Baca juga: Kapolda Sumbar tinjau pengerjaan Tol Padang Pariaman- Pekanbaru

Mantan Pemred Tempo itu juga mengkritik terminologi ganti rugi menjadi ganti untung bagi masyarakat yang lahannya terpakai untuk pembangunan tol.

"Ini bisa jadi pisau bermata dua karena kesannya orang jadi mencari untung dibalik pergantian kerugian secara wajar, dalam prinsip apa pun kalau ada penggantian dilarang mencari untung dan harus dengan nilai yang wajar," katanya.

Ia menilai kalau persoalannya hanya soal uang bisa dibicarakan karena urusannya bukan tumpah darah apalagi ini demi kebaikan bangsa.

Oleh sebab itu, pihaknya ingin mendengar dan menampung aspirasi semua pihak agar ada solusi bersama terkait pembangunan jalan tol.

Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyampaikan dari seluruh provinsi di Sumbar tinggal di Sumbar yang belum ada jalan tol.

Baca juga: Rencana penempatan polisi di lokasi pembangunan tol, ini tanggapan Wagub

Kehadiran Tol Trans Sumatera tersebut agar tidak ketinggalan dari daerah lain yang ada di Sumatera.

Menurut dia persoalan berlarutnya proses penggantian lahan masyarakat yang terkena pembangunan tol karena persoalan apraisal yang mematok harga terlalu rendah.

"Padahal sebelumnnya presiden, menteri dan gubernur sudah menyatakan akan diberikan ganti rugi yang layak dan wajar," kata dia.

"Riau, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara punya tol, sedangkan Sumbar tidak punya. Jangan sampai kita ketinggalan," katanya.

Baca juga: Wagub: di Sumatera, cuma Sumbar yang tidak ada jalan tol

Ia menyebutkan banyak manfaat yang akan didapatkan oleh Sumbar apabila tol tersebut sudah diselesaikan, mulai dari wisata sampai ke perdagangan.

"Setiap Jumat bisa jadi masyarakat dari Pekanbaru datang ke Sumbar untuk berwisata, karena hanya tiga setengah jam ke Padang. Bayangkan berapa dampaknya untuk perekonomian," katanya.