Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketidakpastian global yang terjadi selama ini menyebabkan adanya potensi untuk melakukan pelebaran defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
“Kalau ekonomi turun dan penerimaan pajak lemah maka kita memang harus siapkan diri untuk tingkatkan defisit,” kata Menkeu di Hotel RitzCarlton, Jakarta, Rabu.
Menkeu belum mengetahui seberapa besar defisit akan dilebarkan karena masih akan melihat kondisi ke depannya dan dikombinasikan dengan berbagai hal dalam menentukan hal tersebut.
“Kita lihat hitungannya nanti dikombinasi dari berbagai hal. Tapi kita sudah mengantisipasi karena dalam UU APBN 2020 didesain untuk 1,76 itu cukup konservatif,” katanya.
Sri Mulyani menyatakan ketika ekonomi Indonesia mengalami perlemahan maka pemerintah tidak mungkin tetap mengetatkan kebijakan sehingga pihaknya akan memberikan stimulus agar siklus ekonomi Indonesia tetap berjalan dengan baik.
“Kalau pemerintah ikut mengencangkan ikat pinggang yang terjadi procyclical yaitu ekonomi lemah, lalu kita potong semua belanja maka ekonomi nyungsep,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan jika terdapat tekanan dari eksternal dan menekan perekonomian tanah air maka pemerintah harus menyiapkan kebijakan "countercyclical" agar tetap tumbuh.
“Dalam kebijakan harus 'countercyclical'. Kalau ekonomi lemah saya tidak boleh lemah dan saya harus bebaskan,” ujarnya.
Ia menyebutkan pelebaran defisit akan ditambal salah satunya melalui penerbitan utang baru yang telah diterbitkan dan relatif murah seperti tenor 30 tahun dengan suku bunga 3 persen.
“Defisit dibiayai dari pembiayaan. Hari ini kita bisa issue bond 30 tahun dengan suku bunga di bawah 3 persen. Tapi karena ini masih Februari kita akan lihat ke depan mungkin akan lebih melebar dari yang ada dalam UU APBN 2020,” jelasnya.
Sri Mulyani memastikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan dilakukan secara hati-hati, bijaksana, dan kredibel sehingga dapat merespons pertumbuhan ekonomi dengan baik.
“Tugas kami melakukan counter terhadap siklus ekonomi itu jadi kami tetap melakukan pengelolaan secara hati-hati, prudent, dan kredibel tapi bukan berarti tidak merespons ekonomi yang berubah,” katanya.
Berita Terkait
Sri Mulyani percaya forum di MK jadi cara merawat nalar publik
Jumat, 5 April 2024 11:32 Wib
Menkeu: THR telah tersalurkan Rp13,4 triliun
Senin, 25 Maret 2024 11:55 Wib
Sri Mulyani terima laporan keuangan dari Menteri AHY
Jumat, 15 Maret 2024 20:44 Wib
Sri Mulyani minta presiden terpilih jaga kepercayaan rakyat
Rabu, 14 Februari 2024 11:15 Wib
Sri Mulyani harap demokrasi terjaga baik pada Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 10:27 Wib
Jadwal Minggu: laga perebutan gelar Sri Lanka International Challenge
Minggu, 11 Februari 2024 5:05 Wib
Sri Mulyani: Pemerintah berperan penting dalam genjot pembiayaan swasta
Kamis, 18 Januari 2024 17:56 Wib
Kemenkeu: Realisasi sementara anggaran pendidikan 2023 capai Rp503,8 T
Rabu, 3 Januari 2024 5:34 Wib