Dolar AS melonjak dekati level tertinggi tiga tahun, yen merosot

id kurs dolar,indeks dolar,aset berisiko,virus corona

Dolar AS melonjak dekati level tertinggi tiga tahun, yen merosot

Dolar mata uang Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Thomas White/am.

New York, (ANTARA) - Dolar AS melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), mendekati level tertinggi tiga tahun terhadap sekeranjang mata uang lainnya dan safe-haven yen jatuh ke level terendah sembilan bulan.

Selera investor terhadap aset berisiko memang meningkat kembali, menyusul penurunan jumlah kasus virus corona baru di China serta harapan lebih banyak stimulus kebijakan dari negara tersebut.

Dolar juga mendapat dukungan dari data AS yang kuat serta risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve, yang menunjukkan optimisme hati-hati tentang ekonomi.

China mencatat kenaikan harian terendah dalam kasus virus korona baru sejak 29 Januari. Banyak orang melihat data China tentang virus dengan skeptis, tetapi sentimen terangkat oleh laporan Bloomberg bahwa Beijing sedang mempertimbangkan suntikan tunai atau merger guna menyelamatkan maskapai penerbangan yang terpukul virus.

Langkah-langkah seperti itu akan diikuti pemotongan suku bunga pinjaman jangka menengah minggu ini.

"China sedang mencoba untuk meningkatkan beberapa stimulus guna mengimbangi beberapa dampak ekonomi negatif dari masalah yang terjadi dengan virus corona," kata Minh Trang, pedagang valas senior di Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.

Terhadap yen Jepang, dolar menguat 1,29 persen menjadi 111,28, tertinggi sejak Mei. Yen, yang diuntungkan selama tekanan geopolitik atau finansial karena Jepang adalah negara kreditor terbesar di dunia, mencatat kerugian harian terbesarnya dalam enam bulan.

Ekonomi Jepang menyusut pada kuartal Desember di laju tercepat dalam hampir enam tahun, dan Trang mengatakan kekhawatiran tentang ini juga membebani yen.

Risalah Fed juga mendukung dolar, menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan optimistis dengan berhati-hati tentang mempertahankan suku bunga stabil meskipun ada risiko yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Greenback juga didorong oleh data yang menunjukkan pembangunan perumahan di AS turun lebih rendah dari yang diperkirakan pada Januari, sementara izin mendirikan bangunan melonjak mendekati level tertinggi 13 tahun. Data lain menunjukkan harga produsen bulan lalu meningkat paling tinggi dalam lebih dari satu tahun.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik setinggi 99,73, sebelum memangkas kenaikannya menjadi diperdagangkan naik 0,16 persen pada 99,601.

Euro sedikit lebih tinggi, naik sedikit di atas 1,08 dolar.

Mata uang tunggal telah jatuh ke level terendah tiga tahun setelah survei menunjukkan kepercayaan melemah di Jerman.

Sterling tergelincir kembali di bawah 1,30 dolar mencapai level terendah dalam lebih dari seminggu, mengabaikan data yang menunjukkan lonjakan tak terduga dalam inflasi Inggris ke tertinggi enam bulan pada Januari karena fokus kembali ke pembicaraan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa dan pemerintah berencana untuk meningkatkan pengeluaran. (*)