Harga bawang putih makin tak terjangkau, tembus Rp60 ribu per kilogram di Pesisir Selatan

id Hendro Kurniawan,Harga bawang putih ,pesisir selatan,pesisir selatan terkini,berita pesisir selatan,berita sumbar

Harga bawang putih makin tak terjangkau, tembus Rp60 ribu per kilogram di Pesisir Selatan

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindrustrian Kabupaten Pesisir Selatan, Hendro Kurniawan. (ANTARA/Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menembus Rp60 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan hingga 100 persen dari harga normalnya Rp30 ribu per kilogram.

"Harga bawang putih hari ini dan kemarin enembus Rp60 ribu per kilogram, padahal seminggu lalu harganya Rp50 ribu per kilogram dan sebelumnya harganya masih normal yakni pada kisaran Rp30 ribu," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindrustrian Kabupaten Pesisir Selatan, Hendro Kurniawan di Painan, Rabu.

Kendati demikian, lanjutnya, kenaikan harga bawang putih belum berdampak pada harga kebutuhan lain seperti beras, cabai, minyak goreng, daging, bawang merah dan lain sebagainya.

Harga beras per kilogram untuk kualitas bagus masih Rp15.500 per kilogram, sedang Rp12.500 dan biasa Rp12 ribu, sementara cabai Rp35 ribu per kilogram, begitu juga dengan harga kebutuhan lain masih normal.

Terkait melonjaknya harga bawang putih, pihaknya, secara berkala terus menginformasikan ke lintas perangkat daerah di kabupaten setempat, dan selanjutnya juga menyampaikan ke perangkat daerah terkait di provinsi.

Menurutnya, penanganan lonjakan harga harga bawang putih tidak bisa dilakukan secara mandiri di daerah, berbeda jika lonjakan harga terjadi pada cabai, bawang merah, beras dan lainnya.

"Bawang putih merupakan komoditi ekspor sehingga penanganannya lebih tepat dilakukan oleh pemerintah pusat, sementara jika lonjakan harga terjadi pada cabai, bawang merah, beras dan lainnya kami bisa melakukan operasi pasar," sebutnya.

Sementara itu, sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, menyebut, kenaikan harga bawang putih yang cukup signifikan dipicu oleh faktor kurangnya stok bawang putih dan provinsi setempat hingga kini masih tergantung pada impor.

Ia menyampaikan, meski pasokan bawang putih yang beredar di Sumatera Barat merupakan produk impor, namun dipastikan aman dari penyakit. Terutama virus corona yang saat ini memang menjadi perhatian Dunia. Bawang putih yang beredar di Sumbar kata Nasrul, berasal dari Negara-Negara yang aman. Seperti, India, Thailand, Vietnam dan Burma.

“Untuk pasokan bawang putih dari Negara lain, tentu dari Negara yang aman. Pemerintah pusat sudah tahu bahwa kalau pasokan dari China tidak bisa, ya kita yang dari Vietnam atau Thailand untuk menambah pasokan. Kewewenang impor ini, ada di Pemerintah pusat. Kita hanya terima pasokan. Sekarang kita tidak punya stok. Kedepan barangkali ada. Soal kebutuhan per bulan akan bawang putih nanti kita cek dulu ke statistik,” tambahnya. (*)