Pasaman Segera Lelang Proyek Panas Bumi Bonjol

id Pasaman Segera Lelang Proyek Panas Bumi Bonjol

Lubuk Sikaping, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat segera melelang proyek eksplorasi panas bumi (geothermal) yang terdapat di Nagari Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol agar secepatnya dapat dikelola investor. "Kita berharap dapat menemukan investor yang tepat untuk dapat mengelola potensi ini, sehingga kekayaan bumi Pasaman dapat dikelola dengan baik," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (SEDM) Pasaman Hasrizal, Jumat (12/4). Dia mengatakan, lelang akan dilaksanakan terbuka dan dapat diikuti semua perusahaan berkompeten. Selain itu juga akan diberitahukan melalui media cetak dan elektronik lokal serta nasional. Di samping itu, proses lelang dilakukan pada tiga tingkat, yakni Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumbar dan pusat. Dia menjelaskan, potensi geothermal di Kabupaten Pasaman cukup besar dan akan menjadi sumber bagi peningkatan pendapatan daerah. Hingga saat ini potensi tersebut sedang dalam upaya proses pelelangan wilayah kerja pertambangan (WKP) dengan jumlah cadangan hingga mencapai 200 MW pada lokasi seluas 10.100 hektare. Selain di Kecamatan Bonjol, potensi serupa juga terdapat di Kecamatan Duokoto dengan besar cadangan 100 MW, Kecamatan Panti 150 MW, Kecamatan Rao 100 MW, Kecamatan Lubuksikaping 100 MW dan Kecamatan Rao Selatan 100 MW. Dia menambahkan, dalam proses pelelangan tersebut, Pemkab berharap pihak yang ikut merupakan perusahaan besar dengan segudang pengalaman di bidang energi. Pasalnya, WKP merupakan proyek energi panas bumi cukup besar yang ada Provinsi Sumatera Barat. Diprediksi mampu mengatasi krisis energi listrik khususnya di Kabupaten Pasaman. "Jika ini dapat terlaksana dengan baik diyakini masyarakat akan kian sejahtera, karena banyak pemasukan untuk daerah dan peluang ekonomi masyarakat semakin terbuka," ujarnya. Sebelumnya, proses lelang proyek geothermal Bonjol tersebut juga sudah pernah dilakukan pada tahun 2012 dan diikuti dua perusahaan besar yakni PT. Chevron dan Bakrie Group. Namun karena tidak ditemukannya kesepakatan harga, proyek tersebut belum bisa dilaksanakan. (**/zik/wij)