Ezzeldine Bahader, striker Mesir berharap jadi pesepak bola profesional tertua di dunia

id Ezzeldine Bahader,mesir,pesepak bola tertua

Ezzeldine Bahader, striker Mesir berharap jadi pesepak bola profesional tertua di dunia

Para pendukung tim nasional Mesir membawa poster pemain bintang Mohamed Salah yang separuhnya digambarkan sebagai Firaun menjelang laga pamungkas penyisihan Grup A melawan Uganda di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Minggu (30-6-2019. ANTARA/AFP/Khaled Desouki

Jakarta, (ANTARA) - Menjadi pesepak bola profesional merupakan impian bagi Ezzeldine Bahader selama beberapa dekade hingga usianya mencapai 75 tahun, kemudian dia mendaftar ke Asosiasi Sepak Bola Mesir sebagai pemain tertua di dunia.

Bahader, ayah dari empat anak dan kakek enam cucu ini mulai bermain sepak bola di jalan-jalan Kairo pada usia 6 tahun.

Setelah dewasa, Bahader menjalani pekerjaannya sebagai konsultan teknik sipil dan ahli di bidang pengelolaan tanah. Dia menanggalkan mimpinya menjadi striker profesional meski terus bermain sepak bola sebagai seorang amatir.

Setelah hampir 7 dekade, dia menendang bola pertama. Bahader menghidupkan kembali mimpinya dan mencoba bergabung dengan klub. Akhirnya dia diterima di sebuah klub yang bermain di divisi ketiga Mesir pada tanggal 6 Oktober silam.

Sekarang dia berlatih dengan klub dan juga di rumahnya bersama pelatih pribadi untuk mendapatkan kebugarannya.

Agar diakui sebagai pemain profesional tertua di dunia, Bahader harus memainkan dua pertandingan selama 90 menit. Dia terus melakukan latihannya itu dan berharap akan selesai pada bulan Maret.

Perwakilan dari Guinness World Records akan menghadiri pertandingan kedua untuk menilai kondisi dan klaimnya, kata Bahader.

Meskipun usia Bahader itu menjadi tantangan pada awalnya, pelatih pribadinya Mahmoud Refaat mengatakan bahwa motivasinya terbukti lebih kuat.

Rekor dunia Guinness untuk pesepak bola profesional tertua saat ini dipegang oleh pemain asal Israel Isaak Hayik dalam usia 73 tahun.

Dia bermain sebagai penjaga gawang pada bulan April lalu untuk klub Israel, Ironi Or Yehuda. (*)