15 kapal nelayan Agam rusak dihantam gelombang

id kapal rusak,gelombang besar,dinas perikanan agam

15 kapal nelayan Agam rusak dihantam gelombang

Nelayan Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam sedang berada di puing kapal jaring miliknya, Jumat (30/1). (ANTARA/Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Sebanyak 15 kapal milik nelayan Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, rusak akibat dihantam gelombang saat angin kencang melanda daerah itu Selasa (28/1) malam.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Jumat, mengatakan 15 kapal itu dengan jenis bagan satu unit dan jariang insang 14 unit.

Kapal itu dengan kondisi rusak berat tujuh unit dan rusak sedang delapan unit.

"Kapal yang rusak berat itu dengan kondisi hancur dan tidak bisa digunakan," katanya.

Ia mengatakan kapal itu rusak akibat dihantam gelombang saat bersandar di tepi pantai Tiku, setelah selesai melakukan aktivitas menangkap ikan.

Dengan kejadian itu, nelayan mengalami kerugian sekitar Rp1,7 miliar

"Satu kapal dengan alat tangkap bangan dengan kerugian Rp800 juta dan jaring Rp50 juta. Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan ke lokasi," katanya.

Ermanto mengimbau nelayan agar menyandarkan kapal di sekitar pulau dan di daerah lebih aman agar tidak dihantam gelombang apabila angin kencang melanda daerah itu mengingat pelabuhan di daerah itu tidak ada, sehingga rawan dihantam gelombang.

"Kita juga mengimbau nelayan agar berhati-hati saat melaut dan apabila ada gelombang segera berlindung ke pulau," katanya.

Saat ini jumlah alat tangkap jariang di Kecamatan Tanjungmutiara sebanyak 200 unit, bagan 19 unit dan tonda 42 unit.