Padang Panjang bakal miliki ruang Pusat Komando, ini fungsinya

id berita padang panjang,diskominfo padang panjang,ruang pusat komando,fadly amran

Padang Panjang bakal miliki ruang Pusat Komando, ini fungsinya

Ruang pusat komando Padang Panjang sudah rampung 85 persen dan bakal diluncurkan Februari 2020. (ANTARA/HO- Diskominfo Padang Panjang)

Padang Panjang (ANTARA) - Ruang pusat komando atau command center Kota Padang Panjang, Sumatera Barat telah 85 persen rampung dan bakal diluncurkan oleh pemerintah daerah setempat pada pekan ketiga Februari 2020.

"Command center merupakan sebuah ruang kontrol yang akan mendukung Padang Panjang sebagai kota cerdas lewat pemanfaatan teknologi informasi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Padang Panjang Ampera Salim di Padang Panjang, Rabu.

Fasilitas tersebut, terangnya akan membantu menyempurnakan pelayanan publik dan menyimpan data dan informasi dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) sehingga memudahkan pengambilan keputusan dengan tepat sasaran.

"Ruang ini menunjukkan usaha pemkot untuk terus membenahi pelayanan pada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi. Juga memudahkan pengambilan kebijakan bagi kepala daerah karena semua informasi mengenai daerah tersedia di sini," katanya.

Kepala Bidang E-Government dan Teknologi Informasi Diskominfo Padang Panjang Ario Dian Pratama menambahkan sarana yang telah rampung di ruang yang berlokasi di balaikota setempat yaitu data center, dashboard sistem informasi, server, jaringan interkoneksi dan lainnya.

Ruang pusat komando Padang Panjang juga dilengkapi TV wall untuk melihat hasil gambar dari televisi sirkuit tertutup (CCTV) yang disebar di lokasi strategis di daerah berjuluk Serambi Mekah itu.

Ia mengatakan CCTV disiapkan di 15 titik strategis namun belum semua dioperasikan karena perlu penambahan jaringan baru.

Saat peluncuran ruang pusat komando pada Februari 2020, baru lima unit CCTV yang dapat difungsikan berlokasi di Simpang Padang, Simpang PDAM, depan Gedung M Syafei, pasar dan Simpang Serambi.

"Secara keseluruhan sudah 85 persen rampung. Sisanya yang belum rampung saat ini yaitu layanan 'call center' 112. Kami menunggu verifikasi faktual dari tim verifikator Kementerian Kominfo sebelum bisa digunakan," katanya.

Call center 112 akan melayani semua keluhan dari masyarakat seperti masalah kebencanaan, pelayanan publik atau urusan lainnya.

"Sebelum dioperasikan, akan ada masa uji coba dulu sehingga belum dapat melayani publik karena perlu kesiapan sarana dan sumber daya manusianya," ujarnya.