IHSG ditutup melemah terseret sentimen Virus Corona

id ihsg,bursa,saham,virus corona

IHSG ditutup melemah terseret sentimen Virus Corona

Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Rendhik Andika).

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah masih terbawa sentimen kekhawatiran pasar terhadap wabah Virus Corona.

IHSG terkoreksi 22,02 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.111,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,12 poin atau 0,31 persen menjadi 1.000,67.

"Pelemahan indeks masih terjadi karena sentimen wabah Virus Corona tapi sudah sedikit mereda karena ada laporan beberapa "suspect" sembuh sehingga indeksnya tidak melemah terlalu tajam seperti kemarin," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Selasa.

Dibuka melemah, IHSG tak beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, lima sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 0,83 persen, diikuti sektor properti dan sektor pertambangan masing-masing 0,82 persen dan 0,71 persen

Sedangkan lima sektor lainnya terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 1,67 persen, diikuti sektor aneka keuangan dan sektor manufaktur masing-masing minus 0,62 persen dan minus 0,56 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp469,29 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 458.408 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,29 miliar lembar saham senilai Rp6,71 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 233 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 127,8 poin atau 0,55 persen ke 23.215,7, dan indeks Straits Times melemah 58,77 poin atau 1,88, persen ke 3.181,25. Sedangkan bursa saham China masih libur.