ACT galang donasi bantu warga Suriah hadapi musim dingin di pengungsian di tengah konflik

id ACT,Fauzi Baadila,Donasi Untuk Suriah

ACT galang donasi bantu warga Suriah hadapi musim dingin di pengungsian di tengah konflik

Selebriti Tanah Air Fauzi Baadila saat berkunjung ke Suriah. (ACT)

Padang (ANTARA) - Lembaga bidang kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menghimpun donasi untuk membantu warga Suriah yang kini terpaksa tinggal di pengungsian dalam kondisi musim dingin dan di tengah konflik.

Direktur Global Humanity Response (GHR)-ACT Bambang Triyono dalam keterangan diterima di Padang, Senin, mengatakan sejak 2012 pihaknya sudah mendistribusikan bantuan untuk warga Suriah dan berkelanjutan menjalankan kegiatan kemanusiaan berupa pengadaan pangan, sandang, layanan kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Donasi masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program tersebut dapat disalurkan melalui rekening BNI Syariah 8660 2910 1904 0096 atas nama Aksi Cepat Tanggap atau melalui laman bit.ly/LetsHelpSuriah.

Di tahun ini sejumlah program yang disiapkan untuk merespon kondisi krisis di musim dingin yakni 1.000 paket pangan, 2.000 paket roti, peralatan musim dingin seperti pakaian hangat, selimut, bantal, kasur dan bahan bakar, emergency house seluas 24 m² serta dan 10 unit bus yang bersiaga untuk memobilisasi eksodus penduduk jika terjadi serangan.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun ACT, Bambang mengatakan pengungsi Suriah berada dalam kondisi memprihatinkan. Sebanyak 5,6 juta jiwa telah mengungsi keluar Suriah dan 6,2 juta jiwa terpaksa jadi pengungsi di negeri sendiri. Dari jumlah itu sebanyak 2,6 juta merupakan anak-anak.

"Sembilan tahun konflik, korban anak-anak tentu menjadi yang paling menyedihkan karena mereka hidup dalam kondisi seadanya. Mereka butuh uluran tangan dermawan," katanya.

Tim GHR-ACT Firdaus Guritno yang beberapa waktu lalu berada di Suriah membenarkan kondisi tersebut, pengungsi berada dalam kondisi sulit terlebih kini tengah berada di musim dingin.

"Suhu di sana dingin sekitar tiga sampai lima derajat celcius. Malam hari lebih dingin lagi dan mereka hanya tinggal di tenda pengungsian," ujarnya.

Kondisi bisa lebih buruk jika terjadi hujan. Selain itu sanitasi juga tidak lebih baik karena umumnya kamp pengungsian belum memiliki toilet.

Salah satu selebriti Tanah Air, Fauzi Baadila mengatakan dirinya pernah merasakan bermalam bersama warga Suriah di tenda pengungsian yang hanya terbuat dari terpal yang berdinding tipis.

Ia mengatakan warga di sana tidak hanya berhadapan dengan suhu dingin namun juga kekhawatiran jika terdengar suara tembakan.

"Saya pernah mendengar suara tembakan saat malam sehingga tidak jadi istirahat namun duduk dan terus berdoa agar tidak ada peluru nyasar. Kondisi warga di sana benar-benar memprihatinkan dan butuh uluran tangan kita," ujarnya.