Padang, (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menangkap dua orang berinisial RM (45) dan ZR (49) yang diduga menjual merkuri secara ilegal di daerah itu.
Kasubdit 4 Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumatera Barat AKBP Iwan Ariyadi saat jumpa pers di Padang, Kamis, mengatakan pihaknya mengamankan ratusan kilogram merkuri siap edar.
Ia mengatakan dari pelaku berinisial RM menyita 82 botol berisikan bahan berbahaya (B2) diduga jenis air raksa atau merkuri.
Sementara dari pelaku ZR, pihaknya mengamankan barang bukti yang sama sebanyak 75 botol dengan berat per botolnya satu kilogram.
Ia menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat karena banyaknya aktivitas pertambangan emas yang menggunakan bahan berbahaya dan langsung melakukan penyelidikan.
Ia mengatakan untuk pelaku ZR diamankan di Kabupaten Dharmasraya dan pelaku RM di Kota Padang.
"Keduanya tidak satu jaringan, tapi memang barang bukti di dapat dari satu daerah yaitu Jakarta," kata dia.
Ia mengatakan kedua tersangka terbukti tidak memiliki izin usaha atau edar bahan berbahaya tersebut.
"Harga merkuri per botol dijual sebesar Rp1,5 juta," kata dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan penindakan terhadap penjual merkuri tersebut merupakan atensi Kapolda yang menyasar penjual merkuri secara ilegal sehingga aktivitas pertambangan dapat diminimalkan
"Komitmen Kapolda terkait tambang ilegal memang tidak main-main. Kapolda berharap di wilayah Sumbar tak ada ada lagi aktivitas pertambangan ilegal, mengurangi salah satunya dari sumbernya," kata dia
Ia mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku mengakui merkuri diperjualbelikan kepada penambang.
Bahan air raksa ini digunakan untuk melihat kadar tanah yang berpotensi mengandung emas.
"Memang pelaku menjual ke pekerja tambang ilegal di Dharmasraya maupun di Kota Padang. Mereka menjual memang secara diam-diam dan hanya bertransaksi kepada penambang," kata dia. (*)
Berita Terkait
Kecelakaan lalu lintas pada operasi ketupat 2024 di Pasaman Barat turun
Rabu, 17 April 2024 19:50 Wib
Pelindo apresiasi PLN Sumbar dukung percepatan green port
Rabu, 17 April 2024 18:42 Wib
BPBD Sumbar ingatkan daerah potensi bencana hidrometeorologi
Rabu, 17 April 2024 18:35 Wib
Stasiun Lambuang primadona libur Lebaran, pedagang partisipasi kebersihan
Rabu, 17 April 2024 15:14 Wib
Polri ekshumasi korban dugaan pembunuhan oleh oknum TNI di Sawahlunto
Rabu, 17 April 2024 14:06 Wib
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Satpol PP Damkar Agam tangani tiga kasus kebakaran selama libur Idul Fitri
Rabu, 17 April 2024 12:58 Wib
Alokasikan Rp137 miliar upaya Pemprov Sumbar perbaiki jalan rusak
Rabu, 17 April 2024 12:27 Wib