Wall Street berakhir bervariasi setelah mencerna laba emiten dan harga kosumen

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P,indeks Nasdaq

Wall Street berakhir bervariasi setelah mencerna laba emiten dan harga kosumen

Bursa saham Wall Street. ANTARA/Reuters

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street mengakhiri sesi perdagangan pada Selasa (Rabu pagi WIB) dengan bervariasi, karena para pelaku pasar mencerna sejumlah besar laporan laba emiten dan data indeks harga konsumen (IHK).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 32,62 poin atau 0,11 persen, menjadi ditutup di 28.939,67 poin. Indeks S&P 500 turun 4,98 poin atau 0,15 persen, menjadi berakhir di 3.283,15 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 22,60 poin atau 0,24 persen, menjadi ditutup di 9.251,33 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berubah negatif pada penutupan pasar, dengan sektor teknologi turun 0,6 persen, memimpin kerugian sektoral. Sedangkan, sektor perawatan kesehatan ditutup naik 0,55 persen, menjadi kelompok berkinerja terbaik.

Saham J.P. Morgan Chase terangkat 1,17 persen setelah bank investasi AS itu melaporkan hasil kuartalan yang melampaui estimasi. Citigroup juga memberikan laba yang lebih baik dari perkiraan pada Selasa (14/1/2020), mengirim sahamnya menguat 1,56 persen.

Ekspektasi untuk musim laporan laba perusahaan relatif rendah. Laba perusahaan-perusahaan yang tergabung S&P 500 diperkirakan telah menurun sebesar dua persen pada kuartal keempat, menurut FactSet.

Di bidang data ekonomi, indeks harga konsumen AS naik 0,2 persen pada Desember berdasarkan penyesuaian musiman setelah naik 0,3 persen pada November, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/1/2020).

Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan indeks harga konsumen meningkat 0,3 persen. Sementara itu, apa yang disebut IHK inti yang mengecualikan makanan dan energi naik 0,1 persen pada Desember, laporan tersebut menunjukkan.

Kenaikan indeks harga konsumen dapat memungkinkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah setidaknya sepanjang tahun ini.

Fokus ekonomi utama AS berikutnya adalah laporan penjualan ritel yang akan dirilis pada Kamis (16/1/2020). (*)