Bakal calon gubernur petahana ajak pesaing kedepankan adu program

id pilkada sumbar,calon gubernur sumbar,nasrul abit

Bakal calon gubernur petahana ajak pesaing kedepankan adu program

Bakal calon gubernur petahana Sumbar, Nasrul Abit. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Bakal calon gubernur yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengajak pesaingnya dalam berebut kursi BA 1 (gubernur) untuk mengedepankan adu program dan menjauhi kampanye hitam.

"Biar nanti masyarakat menilai program mana yang terbaik untuk Sumbar dan siapa yang dipilih. Ini akan lebih baik dari pada perang wacana di media, apalagi sampai kampanye hitam menyudutkan pribadi," kata Nasrul Abit di Padang, Selasa.

Ia menilai tema Pamilu Badunsanak atau Pemilu Bersaudara yang selama ini disuarakan di Sumbar sudah sangat tepat. Berkompetisi secara baik sehingga bisa pula menjadi pembelajaran bagi masyarakat.

Menurutnya, aura perang media antara para bakal calon saat ini mulai terasa, tetapi masih dalam tataran wajar, termasuk ekspos hasil survei dari beberapa lembaga yang diumumkan pada masyarakat terkait popularitas dan elektabilitas bakal calon.

Ia berharap situasi kondusif itu tetap bisa terpelihara hingga pelaksanaan Pilkada serentak 2020 selesai digelar.

Terkait pencalonan dirinya, Nasrul mengatakan sedang proses mempertimbangkan calon wakil yang akan mendampinginya.

Ada tiga nama yang disebutnya tengah dipertimbangkan secara serius oleh tim. Januari atau paling lambat Februari namanya akan diumumkan pada publik.

Tiga nama yang dipertimbangkan itu, kata Nasrul ada yang berasal dari partai politik, ada yang berasal dari profesional dan ada yang saat ini kepala daerah menjabat.

Sebelumnya pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Asrinaldi menilai pemilihan wakil yang tepat oleh kandidat akan menentukan pemenang pilkada Gubernur Sumbar 2020 yang akan digelar pada 23 September.

Menurut dia kemenangan seorang calon kepala daerah yang saat ini berada dalam kelompok 5 besar memiliki elektabilitas tertinggi akan ditentukan oleh seberapa besar wakilnya dapat membawa suara tambahan.

Apalagi dalam perilaku memilih masyarakat Minangkabau, figur calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sering dihubungkan dengan representasi daerah asal.***2***