Lubuk Basung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat 164 kejadian bencana alam terjadi di daerah itu dengan kerugian mencapai Rp1,89 miliar selama 2019.
"Bencana itu berupa angin kencang, tanah longsor, banjir, pohon tumbang, kebakaran lahan dan lainnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Minggu.
Ia mengatakan, bencana tanah longsor terjadi 59 kali, banjir 17 kali, kebakaran lahan tiga kali, angin kencang 66 kali dan pohon tumbang enam kali.
Bencana itu terjadi di 16 kecamatan di daerah itu setiap bulannya.
"Bencana itu merusak rumah warga, jalan dan lainnya dengan kerugian Rp1,89 miliar," katanya.
Ia menambahkan, pada 2018 sebanyak 187 bencana alam terjadi di daerah itu dengan kerugian mencapai Rp3,29 miliar.
Untuk meminimalisir bencana alam, tambahnya, pihaknya melakukan pemangkasan ranting pohon yang berpotensi tumbang dan membuang material tanah yang rawan longsor.
Selain itu, melakukan simulasi tsunami, gempa kepada masyarakat dan membentuk kelompok siaga bencana setiap nagari.
"Ini program tahunan kita dan pada 2020 ini akan kita tingkatkan lagi agar tidak ada korban jiwa," katanya.
Sementara itu, Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan menambahkan Polres memiliki tim khusus untuk penanggulangan bencana alam dan tim ini akan turun ke lokasi untuk menolong korban.
"Tim akan turun ke lokasi bencana apabila terjadi longsor, banjir dan pohon tumbang," katanya
Selain memiliki tim khusus, anggota Polsek juga siaga satu di wilayah hukum mereka saat curah hujan tinggi melada daerah itu.***2***
Agam Alami 164 kali bencana selama 2019
Bencana air bah di Agam. (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)
