New York, (ANTARA) - Harga minyak turun pada penutupan perdagangan hari Selasa (7/1) karena meredanya kekhawatiran investor terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Serangan udara Amerika Serikat di Bagdad yang telah menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran Quds, pada Jumat (3/1), meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Menyusul berita itu, harga minyak melonjak selama dua sesi sebelumnya dengan harga minyak mentah Brent mencapai 70 dolar AS per barel.
Energi JBC mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Selasa bahwa pasar mengambil sedikit nafas selama perdagangan Senin. Faktor-faktor risiko setidaknya ditinjau kembali untuk sementara, dan pasar saham pulih, sementara minyak mengembalikan sebagian kenaikannya.
"Mengingat luasnya reli selama beberapa minggu terakhir ini bukan hal yang aneh, dan tidak meniadakan fakta bahwa bahkan di luar faktor geopolitik, kita berada dalam lingkungan pasar yang kuat secara fundamental," kata lembaga riset itu.
Harga patokan minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 0,57 dolar AS menjadi 62,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah brent untuk pengiriman Maret turun 0,64 dolar menjadi ditutup pada 68,27 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib