Jalan rusak, seorang ibu di Maligi Pasaman Barat melahirkan di perjalanan

id jalan rusak,ibu melahirkan,melahiran di perjalanan,pasaman barat

Jalan rusak, seorang ibu di Maligi Pasaman Barat melahirkan di perjalanan

Akses jalan yang parah dan daerah yang masih terisolir membuat seorang ibu dari Maligi Kabupaten Pasaman Barat terpaksa melahirkan di perjalanan di atas pasir hendak menuju Puskesmas terdekat, Kamis (26/12). (ANTARA/HO)

Simpang Empat (ANTARA) - Seorang ibu dari Nagari Persiapan Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Rani (26) terpaksa melahirkan di tengah jalan berpasir hendak menuju Puskesmas terdekat, Kamis (26/12).

"Benar, seorang ibu terpaksa melahirkan di tengah jalan di Bancah Galinggang saat menuju Puskesmas Sasak Ranah Pasisia sekitar pukul 10.15 WIB," kata pejabat Wali Nagari Maligi, Dendi Hardimen di Simpang Empat, Kamis malam.

Menurutnya warga itu terpaksa melahirkan karena jarak menuju Puskesmas cukup jauh dan tidak terkejar waktu.

Ia menyebutkan, jarak kampung Maligi yang dihuni sekitar 1.500 kepala keluarga itu dengan Puskesmas Sasak Ranah Pasisia sekitar tujuh kilometer.

Meski dengan jarak segitu, jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua memakan waktu sekitar satu jam perjalanan.

Hal itu dikarenakan, akses jalan menuju kampung Maligi jauh dari kata layak, selain jalan darat, warga yang melintas terpaksa juga harus menggunakan transportasi perahu, agar bisa melintasi suak maligi.

"Tadi sempat saya berselisih dijalan sewaktu hendak menuju Maligi sekira pukul 09.00 WIB dengan ibu hamil yang dibonceng oleh seorang ibu paruh baya. Saya kaget, ketika dihubungi oleh Sekretaris Nagari saya, bahwa ada warga kami yang melahirkan di jalan," ujarnya.

Ia menjelaskan kondisi ibu dan bayi tersebut saat ini dalam keadaan sehat, meski petugas Puskesmas datang sekitar setengah jam setelah bayi terlahir.

Ia menduga, bayi terlahir karena jalan berpasir yang bergelombang saat ditempuh kendaraan roda dua yang ditumpangi ibunya.

"Kabarnya, seluruh bidan jorong yang ada di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, pagi tadi berkumpul dan ada sedang ada kegiatan senam di Puskesmas," sebutnya.

Saat ini, ibu dan bayi dengan jenis kelamin laki-laki tersebut, sudah di Puskesmas Sasak Ranah Pasisia untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Menurutnya akibat akses jalan yang tidak mendukung dan berada di daerah terisolir serta ditambah minimnya fasilitas kesehatan didaerah itu.

"Peristiwa yang sama bukan sekali itu saja terjadi, bahkan sudah berkali-kali dari dahulu," jelasnya.

Bahkan ada bayi yang meninggal dunia, karena terlambat mendapatkan pertolongan medis karena terlahir diperjalanan. "

Ia hanya pasrah dengan kondisi daerah Maligi yang aksesnya begitu parah. Akses jalan parah dan minim fasilitas kesehatan. Berbagai kondisi kesulitan akses keluar-masuk Maligi sudah menjadi tidak asing bagi warga Maligi.

"Baik anak sekolah, pergi berobat, transportasi dan lainnya. Karena memang kondisinya hanya layak dilewati kendaraan roda dua, ini sudah lama terjadi, meski era kepemimpinan bupati silih berganti," ujarnya.

Ia berharap kepada pihak terkait agar hal ini menjadi perhatian serius ke depannya. Akses jalan harus menjadi perhatian serius dengan membangun sarana jalan dan jembatan yang layak.*