Bupati Agam Ingatkan Wali Nagari berhati-hati gunakan dana desa

id pelantikan wali nagari,pelantikan wali nagari di agam,berita agam,berita sumbar

Bupati Agam Ingatkan Wali Nagari berhati-hati gunakan dana desa

Bupati Agam, Indra Catri melantik 26 wali nagari di Gor Rang Agam Lubukbasung, Kamis (26/12). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Bupati Agam, Sumatera Barat Indra Catri mengingatkan wali nagari atau kepala desa adat untuk berhati-hati menggunakan dana desa dan penggunaannya harus tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jangan habiskan dana desa yang diterima untuk kujungan ke daerah lain dan kegiatan tidak bermanfaat," katanya saat melantik 26 wali nagari periode 2019-2025 secara serentak di Gor Rang Agam Lubukbasung, Kamis.

Bupati dua periode itu mengatakan dana desa adalah untuk pembinaan masyarakat, membangun infrastrukrur jalan, pendidikan dan drainase.

Selain itu membangun fasilitas olahraga, gedung pertemuan dan fasilitas lainnya.

Tidak boleh lagi ada masyarakat yang tidak makan, rumah berlantai tanah, jalan berlobang, anak putus sekolah dan lainnya.

"Karena itu wali nagari harus memastikan tidak ada warga yang tidak makan, rumah tidak layak huni, jalan masih berlubang dan lainnya. Apabila masih ada, anggarkan dana desa untuk memperbaiki infrastruktur itu," katanya.

Indra Catri mengucapkan selamat kepada 26 wali nagari periode 2019-2025 yang baru dilantik.

Ini merupakan peristiwa besar bagi Agam dengan dilantiknya 26 wali nagari terpilih saat pemilihan wali nagari (Pilwana) serentak pada November 2019.

"Ada wali nagari yang lama terpilih kembali, dan ada pula mantan wali nagari yang istirahat selama satu periode kemudian terpilih kembali," katanya.

Pemilihan wali nagari serentak pada 2019 sistem e-Voting dan ini merupakan kali kedua, setelah pada 2017 juga menggelar Pilwana serentak sistem e-Voting untuk 27 nagari.

"Agam merupakan daerah pertama di Sumbar menggelar Pilwana secara e-Voting," katanya.

Pilwana secara e-Voting efisiensi dana, meminimalkan kecurangan dan konflik akibat perbedaan suara.

"Selama Pilwana tidak ada konflik dan ribut antar-pendukung calon akibat perbedaan suara," katanya. (*)