Beijing (ANTARA) - Salah satu kabupaten di Provinsi Guizhou, China, mengeluarkan larangan perayaan Natal di sekolah demi menjaga keamanan para murid.
Larangan itu tidak ada hubungannya dengan pemboikotan terhadap perayaan ala Barat yang khawatir atas invasi budaya Barat, menurut pendapat pengamat di media resmi China yang dipantau Antara di Beijing, Rabu.
Oleh sebab itu, pengamat sosial di China menyayangkan pemberitaan media Barat yang dianggapnya berlebihan dalam menanggapi larangan di kabupaten di wilayah barat daya daratan Tiongkok itu.
Seorang pegawai biro pendidikan dan teknologi di Kabupaten Qianxi bermarga Pan membenarkan adanya larangan itu.
"Larangan Natal di sekolah sudah berlangsung selama beberapa tahun demi menjaga keamanan para siswa," ujarnya seperti dikutip Global Times.
Surat edaran tersebut berisi informasi bahwa para pelajar dilarang merayakan Natal. Anak-anak dan murid-murid juga dilarang berpakaian seperti tema Natal di gereja atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan.
Meskipun ada larangan di beberapa kota, perayaan Natal ala China masih mudah didapati di jalan-jalan utama beberapa kota sejak pekan lalu.
Bahkan hampir semua mal, restoran, dan perkantoran di Beijing sudah dihiasi aksesoris Natal. Hotel-hotel di Harbin juga berhias Sinterklas dan karangan pohon cemara.
Natal juga menjadi topik hangat di Sina Weibo (Twitter-nya China) sejak Selasa (24/12), berikut tanda pagar yang sudah dilihat hingga 4,3 miliar kali.
Demikian pula di beranda Wechat, sudah tidak terhitung lagi jumlah topik Natal. Pengguna internet di China juga saling berbagi ucapan Natal berikut foto.
Pengamat dari Akademi Ilmu Sosial China (CASS) Beijing Zhi Zhenfeng menilai banyak warga China yang menjadikan perayaan Natal untuk liburan dan memang itu sudah pilihan bagi mereka, baik bertujuan untuk merayakan atau tidak.
"Kami tidak menganggap hal ini terlalu serius, tapi sejumlah media justru sebaliknya. Media Barat sangat sensitif terhadap China," ucapnya.
Natal bukan hari libur nasional di China. Sekolah dan perkantoran juga buka seperti biasa. Kedutaan Besar RI di Beijing dan beberapa perwakilan RI di China, Hong Kong, dan Taiwan libur dua hari pada 24-25 Desember 2019 mengikuti kalender resmi pemerintah.
Berita Terkait
Apresiasi Kehadiran Sandiaga Uno Di Bonjol, Benny Utama : Perayaan Titik Kulminasi Pemantik Kunjungan Wisata Ke Pasaman
Minggu, 24 Maret 2024 14:31 Wib
Menparekraf: Perayaan kulminasi matahari bisa picu pariwisata Pasaman
Sabtu, 23 Maret 2024 17:06 Wib
PWI sebut pameran foto ANTARA tambah kualitas perayaan HPN 2024
Sabtu, 17 Februari 2024 7:50 Wib
Perayaan Hari Arak Bali ke-2
Selasa, 30 Januari 2024 12:33 Wib
Total 500 ribu warga kunjungi Monas saat perayaan Tahun Baru 2024
Senin, 1 Januari 2024 4:57 Wib
Pendakian Gunung Talang tetap dibuka sambut perayaan Tahun Baru 2024
Minggu, 31 Desember 2023 18:57 Wib
Wali Kota Solok imbau warga tak berlebihan dalam merayakan tahun baru
Minggu, 31 Desember 2023 15:09 Wib
Perayaan Natal Nasional 2023
Kamis, 28 Desember 2023 12:45 Wib