Banjir di Wasior rusak 46 rumah

id Papua Barat, Wasior, Teluk Wondama, Banjir Bandang

Banjir di Wasior rusak 46 rumah

Lumpur menutupi jalan serta taman kota Wasior, Teluk Wondama, usai banjir melanda lokasi tersebut, Senin (23/12/2019). (ANTARA/Toyiban)

Wasior, Teluk Wondama (ANTARA) - Sedikitnya 46 unit rumah dan kios di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, dilaporkan mengalami rusak ringan hingga berat akibat banjir yang terjadi Senin (23/12)

Sebagian besar disebabkan tumpukan material lumpur yang menggenangi rumah hingga mencapai ketinggian 25 cm. Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani dihubungi, Selasa pagi, menuturkan hingga pukul 09.00 WIT belum ada laporan korban jiwa maupun yang mengalami luka. Kendati demikian kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta.

"Sementara data di tangan saya ada 46 rumah yang rusak. Semuanya 'berlabuh' (tergenang) karena lumpur masuk jadi barang-barang rusak semua, termasuk kios-kios itu tidak ada barang yang selamat," kata Alex.

Kelurahan Wasior dan Kampung Wasior II merupakan dua wilayah dalam kota Wasior yang terdampak banjir akibat luapan Kali Anggris. Luapan dipicu jebolnya tanggul pembatas kali menyusul hujan lebat yang terjadi sejak Senin sore.

"Jembatan Kali Anggris itu sudah penuh dengan pasir jadi air meluap keluar. Bapak Bupati sudah perintahkan Dinas PU (untuk) keruk, tapi belum dikeruk juga makanya meluap," kata Alex.

Meskipun tidak berlangsung lama, banjir yang kembali berulang itu membuat warga kota Wasior ketakutan dan kembali dihantaui trauma lantaran pada 2010 dan 2013 pernah terjadi banjir bandang dahsyat yang merenggut ratusan korban jiwa.

"Kami tadi malam mengungsi di Masjid (Al Fallah Wasior) karena takut terjadi banjir besar lagi," kata Nur Keres, warga yang tinggal di bantaran Kali Anggris.

Pada Selasa pagi, aliran air di Kali Anggris sudah kembali normal dan dipastikan tidak ada luapan air.

Tim gabungan dari Pemda, Basarnas dan TNI/Polri saat ini sedang melakukan pembersihan kawasan yang terdampak pada Selasa pagi.

"Kali sudah normal dan sudah ada alat berat yang bersiaga (stanby). Tapi, harus ditutup yang jebol itu dulu karena kalau hujan lagi bisa banjir kembali," kata Alex menambahkan.*