Solok (ANTARA) - Wali Kota Solok, Zul Elfian menyebutkan pemangkasan birokrasi bukan kerja semalam, tapi membutuhkan proses panjang saat menjadi salah satu pembicara pada seminar Nasional bertema "Pemangkasan birokrasi, arah kebijakan dan antisipasi dampaknya" di UGM Yogyakarta, Sabtu (21/12).
Seminar tersebut diadakan oleh Ikatan Alumni Magister Administrasi Publik Universitas Gajah Mada (MAP UGM) Yogyakarta.
Zul Elfian menyampaikan bahwa kebijakan pemangkasan birokrasi tidak akan mencapai tujuannya apabila tidak diiringi dengan peningkatan kompetensi ASN.
"Sebagus apapun sistem yang dibangun apabila manusianya tidak memiliki kompetensi dan integritas yang baik mustahil tujuan akan dicapai," sebutnya.
Karena perampingan atau penataan birokrasi bukanlah sebuah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu malam, akan tetapi butuh proses dan waktu, jelasnya.
Zul Elfian juga menyebutkan pemangkasan birokrasi jika tidak dilakukan dengan benar-benar tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan “Cultural shock” atau geger budaya.
"Untuk itu, dengan melalui proses yang matang diharapkan cultural shock yang dialami pegawai tidak berdampak buruk bagi pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Selain itu pembicara lain diantaranya Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Prof.Dr. Agus Pramusinto, MDA, Sekjed Kemenpan RB Dr. Dwi Wahyu Atmaji, MPA, dan Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Dr. Robert Endi Jaweng.
Selain itu juga direncanakan sebagai pemateri namun berhalangan hadir adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.(*)
Wali Kota Solok : Pemangkasan birokrasi bukan kerja semalam
Wali Kota Solok Zul Elvian saat jadi pembicara. (ANTARA SUMBAR/ist)
