Kemensos salurkan bantuan banjir bandang Solok Selatan

id banjir solok,bantuan banjir solok,bantuan banjir solok selatan,banjir solok selatan

Kemensos salurkan bantuan banjir bandang Solok Selatan

Kendaraan melintas di ruas jalan Sumbar - Jambi yang sebagian terkikis di KPGD, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Sabtu (14/12/2019). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan tanggap darurat dalam bencana banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, senilai Rp1,6 miliar.

"Total seluruh bantuan sebesar Rp1,6 miliar," kata Menteri Sosial Juliari Batubara di Jakarta, Minggu.

Dalam siaran persnya, bantuan itu seperti untuk makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga dan Sandang. Barang dikirimkan dari Gudang Regional Barat Kementerian Sosial di Palembang.

"Tim Kemensos sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok Selatan untuk penanganan korban dan mengamati situasi terkini," kata dia.

Dalam siaran persnya, Ari mengatakan Kemensos mengirimkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk penjajakan kebutuhan.

Sebelumnya, terjadi banjir bandang dua kali pada 20 November dan 13 Desember di wilayah Kabupaten Solok Selatan.

Banjir melanda tiga kecamatan yaitu Koto Parik Gadang Diaeh, Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.

Berdasarkan sumber data Pusdalops Tagana Kabupaten Solok Selatan banjir mengakibatkan korban meninggal satu orang, 622 jiwa mengungsi, 26 rumah rusak dan satu unit jembatan roboh.

"Tagana Provinsi Sumbar dan Kabupaten Solok Selatan telah mendirikan tenda darurat dan evakuasi korban ke tempat aman serta layanan dukungan psikososial. Mereka juga mengelola dapur umum lapangan yang terpusat di pengungsian RTH Muaro Labuah," kata Menteri Ari.

Dikatakannya, pada saat bencana tugas Kementerian Sosial adalah mengaktivasi sistem yang sudah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu.

Sistem itu adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Kementerian Sosial bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian serta Klaster Logistik.

"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas dan kelompok khusus lainnya," katanya.

Saat pemerintah daerah menetapkan kawasan dalam status tanggap darurat maka Kementerian Sosial mengerahkan seluruh Potensi Penanggulangan Bencana Alam.

Di antara unsur itu ialah pengerahan personil TAGANA dan Sahabat TAGANA, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi serta kerja sama lembaga pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat.