TMSBK sediakan satwa dan sarana baru untuk wisata dan edukasi pengunjung

id TMSBK Bukittinggi,kebun binatang,wisata edukasi,objek wisata bukittinggi

TMSBK sediakan satwa dan sarana baru untuk wisata dan edukasi pengunjung

Papan pengenalan satwa menggunakan teknologi AR yang bakal diterapkan di TMSBK Bukittinggi. (ANTARA /Ia Febrianti)

Bukittinggi (ANTARA) - Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMBSK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyediakan sarana dan menambah satwa baru untuk mendukung aktivitas wisata dan edukasi masyarakat di lembaga konservasi itu.

Kepala Bidang TMSBK Ikbal di Bukittinggi, Jumat, mengatakan satwa dan fasilitas baru yang disediakan bertujuan untuk melaksanakan kaidah konservasi, memberi edukasi dan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat.

Satwa baru yang didatangkan yaitu sepasang golden pheasant dari Tibet, sepasang lady pheasant dari Tibet, dua pasang yellow-ringneck parakeet dari Brazil, sepasang red-fronted conure dari Makau dan tiga ekor merak putih dari India.

Merak putih telah menghuni TMSBK sejak 24 November 2019, sementara spesies burung lainnya tiba di TMSBK pada awal Desember 2019.

Tiga belas ekor satwa burung tersebut saat ini sudah ditempatkan di kandang kecil di dalam area TMSBK untuk beradaptasi sebelum dipindahkan ke kandang aviary ukuran lebih luas yang saat ini juga sedang proses pembangunan.

Di kandang aviary yang saat ini sedang dibangun terdapat fasilitas seperti ruang karantina satwa, ruang pembiakan, ruang latih satwa dan lainnya.

"Beberapa satwa burung memang dilatih untuk bisa interaksi dengan manusia seperti berdiri di lengan atau bahu manusia," katanya.

Ia menerangkan kandang aviary secara bertahap mulai digunakan pada Januari 2020 namun belum sepenuhnya bisa dikunjungi karena perlu membentuk kandang sesuai habitat burung dan satwa-satwa perlu adaptasi terlebih dahulu.

Sementara sarana baru untuk edukasi yang disediakan yaitu papan pengenalan satwa menggunakan teknologi "augmented reality" (AR).

Dengan teknologi itu, pengunjung yang pada ponselnya sudah terpasang aplikasi MeScan dapat mengarahkan kamera ponsel pada papan satwa yang kemudian memunculkan informasi mengenai satwa seperti makanan, habitat, asal, lama berada di TMSBK dan lainnya.

"Dengan teknologi itu, pengenalan satwa dilakukan secara digital. Saat ini baru diterapkan di kandang satwa harimau, kuau raja, gajah dan tapir malaya," katanya.

Seiring penyediaan sarana dan satwa baru tersebut, ia mengatakan selanjutnya akan ada penyesuaian tarif masuk dibanding tarif saat ini yaitu Rp10.000 untuk anak-anak, Rp15.000 dewasa dan Rp20.000 turis asing.

"Tentu akan ada penyesuaian tarif seiring penambahan sarana dan fasilitas tapi kami belum bisa memastikan berapa. Perubahan yang dilakukan kami harap memberikan kepuasan bagi pengunjung untuk kebutuhan rekreasi dan edukasi," ujarnya.