Padang Panjang beri bantuan bibit ternak pada warga agar lepas dari kemiskinan

id bantuan sosial,padang panjang,berita padang panjang

Padang Panjang beri bantuan bibit ternak pada warga agar lepas dari kemiskinan

Penyerahan bantuan bibit ternak pada warga kurang mampu di Padang Panjang beberapa waktu lalu. (Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang)

Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, telah membagikan 292 bibit ternak bagi warga kurang mampu daerah setempat yang berusaha di bidang peternakan agar bisa lepas dari kemiskinan.

"Selama 2019, 292 bibit ternak sudah dibagikan pada 17 kepala keluarga (KK) dari basis data terpadu (BDT) yang menjalankan usaha peternakan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang Wahidin Beruh di Padang Panjang, Jumat.

Pada 2019, pemerintah setempat menyediakan anggaran Rp388 juta untuk bantuan sosial tersebut.

Bantuan bibit ternak dibagikan pada warga berdasarkan usulan yang sebelumnya telah mereka sampaikan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) mulai dari tingkat rukun tetangga (RT) hingga ke tingkat kota pada 2018 yang kemudian direalisasikan di 2019.

"Dari musrenbang itu hanya warga di dua kelurahan yang mengusulkan bantuan bidang peternakan yaitu Sigando dan Ganting," katanya.

Ia merinci bantuan bibit ternak yang diberikan yaitu dua ekor sapi jantan untuk penggemukan masing-masing kepada enam KK, lima ekor kambing terdiri dari satu jantan dan empat betina masing-masing untuk enam KK dan 50 ekor ayam terdiri dari lima jantan dan 45 betina masing-masing untuk lima KK.

Sebelumnya bantuan direncanakan untuk 20 KK namun tiga KK mengundurkan diri karena merasa tidak mampu mengelola bantuan yang akan diserahkan.

"Ada KK yang mengundurkan diri karena meminta bantuan itik hanya 20 sampai 25 ekor saja. Jika dihitung jumlah itu tidak akan mencukupi pemenuhan kebutuhan keluarga untuk satu bulan," katanya.

Sementara satu paket bantuan diserahkan setelah dilakukan penghitungan perkiraan kemampuan memberikan penghasilan bagi warga, untuk ternak itik disediakan sebanyak 100 ekor karena jumlah tersebut diperkirakan mampu memberikan penghasilan yang mencukupi untuk satu bulan.

Menurutnya jika bantuan itik tetap diberikan dalam jumlah 20 sampai 25 ekor dikhawatirkan hanya akan menjadi usaha sampingan saja atau malah habis untuk disembelih atau dijual kembali karena hasil tidak seberapa.

Sementara, ujarnya bantuan itu diberikan agar warga kurang mampu yang bergerak di bidang peternakan dapat fokus menjalankan usaha bidang itu sehingga dapat membantunya lepas dari kemiskinan.

"Karena ada yang mengundurkan diri, dari Rp388 juta anggaran yang tersedia yang terealisasi untuk bantuan bibit ternak yaitu Rp283 juta," katanya.