Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pariaman naik jelang tahun baru

id pedagang Pasar Pariaman,harga bahan pokok di pasar pariaman,berita pariaman,pariaman terkini,berita sumbar

Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pariaman naik jelang tahun baru

Salah seorang pedagang di Pasar Pariaman, Sumbar sedang menata cabe merah di kiosnya, Jumat. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Pariaman, Sumatera Barat naik menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2020.

"Kenaikan sudah terjadi sekitar satu minggu ini, penyebabnya bukan hanya tahun baru juga karena hujan yang mengguyur daerah itu," kata salah seorang pedagang di Pasar Pariaman, Gusniati Eni (44) di Pariaman, Jumat.

Ia menyebutkan bahan pokok yang mengalami kenaikan seperti cabai merah lokal dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu perkilogram.

Dirinya tidak menjual cabai merah asal daerah lain baik dari Jawa ataupun Medan karena petani cabe merah di daerah itu sedang panen.

Selain cabai merah, lanjutnya cabai rawit juga mengalami kenaikan dari Rp15 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogram.

Lalu harga bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp28 ribu perkilogram, telur dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu perkrak, gula dari Rp13,500 menjadi Rp14.000 perkilogram.

Minyak goreng juga mengalami kenaikan, untuk minyak kemasan merek Sanco dan Bimoli Rp12,500 menjadi Rp13 ribu perliter, sedangkan minyak goreng curah Rp8,800 menjadi Rp10,300 perkilogram.

Lalu harga ayam dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per ekor untuk ukuran sedang.

Sedangkan barang kebutuhan pokok yang tidak mengalami kenaikan yaitu bawang putih Rp25 ribu perkilogram, beras lokal jenis anak daro Rp12 ribu perkilogram sedangkan beras solok Rp13,500 perkilogram, dan kentang Rp10 ribu perkilogram.

Ia memprediksi kenaikan harga kebutuhan pokok di daerah itu akan stabil kembali selesai perayaan tahun baru.

Sementara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Pariaman Gusniyetti Zaunit memprediksi kenaikan harga kebutuhan pokok di daerah itu tidak akan signifikan.

Ia menjelaskan prediksi tersebut kerena dari setiap tahunnya Hari Natal dan tahun baru tidak mempengaruhi harga kebutuhan pokok di Pariaman.

"Pariaman didominasi umat muslim jadi hari Natal tidak mempengaruhi harga di Pariaman, beda halnya dengan hari besar Islam," tambahnya. (*)