Kementerian ESDM sebut penerapan B20 telah turunkan emisi setara 20.000 bus

id kementerian esdm,biodiesel,b30,b20

Kementerian ESDM sebut penerapan B20 telah turunkan emisi setara 20.000 bus

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna (kanan) pada diskusi Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin. (Mentari Dwi Gayati)

Jakarta, (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mencatat penerapan campuran solar dan bahan bakar nabati sebesar 20 persen atau B20 telah menurunkan emisi sebanyak 5,61 juta ton CO2 atau setara dengan 20.000 bus.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menyebutkan pemanfaatan biodiesel dalam program B20 sebanyak 3,75 juta kilo liter (KL) tidak hanya menekan impor BBM solar, tetapi juga terbukti menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan.

"Di Tahun 2018 dengan pemanfaatan biodiesel 3,75 juta KL, pemanfaatan emisi yang dicapai 5,61 juta ton CO2 atau bisa diibaratkan dengan emisi yang dihasilkan oleh 20.000 bus kecil," kata Andriah pada diskusi Forum Merdeka Barat di Jakarta, Senin.

Pejabat pada Kementerian ESDM itu menjelaskan penerapan B20 pada tahun ini dengan penggunaan 6,62 juta KL biodiesel, diharapkan dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 9,91 juta ton CO2 atau setara 35.000 bus kecil.

Sementara itu pada Tahun 2020, pemerintah pun meningkatkan mandatori biodiesel menjadi B30 dengan penggunaan 9,6 juta KL dan proyeksi penurunan emisi sebanyak 14,25 juta ton CO2 atau setara 52.000 bus kecil.

Selain memastikan kesiapan produsen serta sertifikasi baku mutu dan kualitas produk untuk B30, Kementerian ESDM juga sudah menyediakan buku pedoman bagi para penyalur dalam melakukan handling terhadap penyaluran dan penyimpanan bahan bakar campuran nabati dan solar ini.

"Spesifikasi dari biodiesel seperti standar atau parameter pengolahannya diperketat, agar memberikan produk yang terbaik bagi konsumen," kata Andriah Feby.

Selain itu, Kementerian ESDM bersama sejumlah pemangku kepentingan, seperti produsen biofuel, asosiasi kendaraan bermotor, telah melakukan road test sepanjang 50.000 km di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan B30 sejak Mei 2019 hingga November 2019.

Kendaraan diesel yang dipakai berbobot di atas 3,5 ton dan di bawah 3,5 ton. Dari hasil road test tersebut, Andriah mengungkapkan biodiesel meningkatkan daya kerja mesin untuk kendaraan berkapasitas 3,5 ton.

Sementara itu, tingkat konsumsi bahan bakarnya sedikit meningkat tetapiemisinya cenderung turun antara 0,01 hingga 0,08 gram.

Uji coba B30 berikutnya akan diterapkan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut, pembangkit listrik, serta kendaraan angkut pertambangan.

Kementerian ESDM pada tahun 2020 ini sudah menetapkan alokasi B30 untuk didistribusikan oleh Pertamina di 25 titik serah di Jakarta, Medan, Balikpapan, Plaju, Rewelu dan Boyolali. Total alokasi pada tahap uji coba sebesar 209.238 kiloliter (KL) dari total 9,5 juta KL. (*)