Pasaman Manfaatkan Lebaran Haji Lestarikan Kesenian Tradisional

id Pasaman Manfaatkan Lebaran Haji Lestarikan Kesenian Tradisional

Lubuk Sikaping, Sumbar, (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, tepatnya di Sontang Lama Nagari (desa adat) Cubadak Kecamatan Panti memanfaatkan momentum hari raya Idul Adha 4133 hijriah untuk melestarikan kesenian tradisional ronggeng khas daerah itu. Tokoh masyarakat setempat, Nasrun, Senin, mengatakan warga selalu ramai datang memadati arena pertunjukan ronggeng dan berbagai atraksi seni lainnya setiap acara ini digelar. Dia mengatakan, seiring dengan majunya zaman saat ini masih ada sekolompok masyarakat di Pasaman yang setia menjaga dan memelihara eksistensi kesenian tradisional ronggeng warisan leluhur tersebut. Ronggeng Pasaman merupakan salah satu tradisi lisan Minangkabau, berupa seni pertunjukan yang terdiri atas pantun, tari dan musik, yang khususnya terdapat di Cubadak dan Simpang Tonang Kabupaten Pasaman. Biasanya, pertunjukan ronggeng sangat identik dengan pantun-pantun yang dibawakan seorang aktor pria yang berperan sebagai wanita (ronggeng) sambil berjoget mengikuti irama lagu yang mendayu-dayu. Menurut dia, kesenian ronggeng lahir dari percampuran etnis masyarakat yang berbeda dan terefleksikan dalam salah satu seni tradisi. Hal tersebut dapat diperhatikan dari segi irama lagu dan bahasa yang dipergunakan dalam tradisi ronggeng Pasaman. "Kesenian ini salah satu contoh seni tradisi yang ada di daerah perbatasan," ujar dia. Di samping itu, penyebutan kata ronggeng mengacu pada dua pengertian, yaitu ronggeng sebagai satu bentuk seni pertunjukan dan ronggeng sebagai sebutan untuk pelaku (penampil) wanita yang ahli dalam berpantun. "Kekayaan kesenian yang dimiliki ini sangat perlu untuk terus dijaga keberadaannya agar tidak hilang dan dapat dikenal oleh masyarakat," kata dia. (*/zik/sun)