Padang, (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengevaluasi pencegahan stuntung di tiga daerah di Sumatera Barat yakni Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat dan Solok
Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Syahruddin di Padang, Rabu mengatakan ketiga daerah tersebut tmasih terpapar stunting sehingga perlu langkah khusus sebagai bentuk pencegahan agar jumlahnya tidak meningkat.
“Bentuk pencegahan berupa sosialisasi dengan mengumpulkan pemangku kebijakan di ketiga daerah tersebut,” kata dia.
Ia mengatakan seluruh pihak harus memiliki pemahaman yang sama agar penyakit itu dapat teratasi dengan baik. Menurut dia yang sudah terkena tentu tidak dapat diperbaiki dan fokus saat ini adalah balita yang baru lahir.
Menurut dia stunting ini bukan hanya persoalan kekurangan gizi semata namun lebih kepada prilaku hidup sehat yang dijalankan masyarakat setempat
Ia mengatakan lingkungan, air kotor dan pola hidup yang tidak sehat menjadi pemicu anak balita terkena stunting selain kekurangan gizi.
“Ini karena orang tua tidak memiliki wawasan dan pengetahuan terkait hal ini. Dan intervensi kita lakukan langsung ke daerah tersebut. Pada 2018 kita sasar Pasaman dan Pasaman Barat dan tahun ini Kabupaten Solok,” kata dia
Dirinya berharap dengan adanya intervensi ini targetnya pada 2024 tidak ada lagi daerah yang memiliki bayi stunting dan secara perlahan upaya pencegahan dilakukan dari saat ini.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2%. Angka ini meningkat dari 2010 sebesar 35,6 %.
BKKBN berupaya melakukan pencegahan dan penurunan stunting melalui pendidikan pengasuhan pada orang tua, berupa memberikan informasi pengasuhan terkait 1000 HPK melalui kelompok BKB (Bina Keluarga Balita) khususnya pada keluarga yang mempunyai anak dibawah dua tahun (baduta).
Melalui upaya pencegahan dan penurunan kasus stunting ini, diharapkan bisa memberi kewaspadaan kepada keluarga yang punya baduta untuk pencegahan.
"Bkkbn memberikan pengertian dan pemahaman. Coba evaluasi ke 3 kabupaten tersebut, untuk membuat satu model bagaimana intervensi yang tetap sasaran. Kalau tidak ada pencegahan angka stunting akan bertambah," kata dia.
Berita Terkait
Legislator RI dan BKKBN jadikan Magek Agam daerah sosialisasi penurunan stunting pertama di 2024
Rabu, 10 Januari 2024 20:52 Wib
Angka stunting Sumbar 25,2 persen, BKKBN Sumbar temu kader PKB dan PPS
Jumat, 8 Desember 2023 19:03 Wib
Capaian peserta KB baru di Sumbar 51 persen
Selasa, 10 Oktober 2023 7:29 Wib
BKKBN apresiasi Semen Padang atas bantuan PMT dan penyediaan air bersih
Minggu, 1 Oktober 2023 20:11 Wib
Anggota DRI RI-BKKBN Sumbar gelar sosialisasi stunting di Pessel
Sabtu, 30 September 2023 14:50 Wib
BKKBN: Kontrasepsi berkontribusi menurunkan angka kelahiran total
Kamis, 28 September 2023 20:53 Wib
BKKBN Sumbar dan DSPPKBPPPA Padang Panjang Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan
Senin, 18 September 2023 20:04 Wib
BKKBN Provinsi Sumbar gelar rapat koordinasi penurunan angka stunting di Pasaman Barat
Senin, 11 September 2023 17:07 Wib