Tenaga kerja Sumbar jarang bermasalah di luar negeri

id bp3tkipadang,pmisumbar,tenagakerjasumbar

Tenaga kerja Sumbar jarang bermasalah di luar negeri

Kepala BP3TKI Padang, Lismia Elita. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang menilai tenaga kerja asal Sumatera Barat yang bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri sangat jarang bermasalah dengan pemberi kerja apalagi sampai ke ranah hukum.

"Tahun ini bahkan bisa dikatakan tidak ada masalah atau kasus tenaga kerja asal Sumbar yang kami ditangani," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang, Lismia Elita di Padang, Rabu.

Menurutnya, hal itu berkaitan erat dengan karakter tenaga kerja Sumbar yang lebih suka bekerja di sektor formal, bukan informal seperti pembantu rumah tangga.

"Selama ini yang banyak bermasalah itu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Karena tenaga kerja Sumbar bekerja di sektor formal, relatif jauh dari masalah," katanya.

Selain itu tenaga kerja Sumbar yang bekerja di luar negeri didominasi oleh perempuan. Sedikit sekali tenaga kerja laki-laki yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau sebelumnya disebut TKI.

"Tenaga kerja perempuan jarang sekali bermasalah. Biasanya kalau ada masalah di sektor formal itu adalah laki-laki," katanya.

Karena itu ia mengingatkan agar tenaga kerja yang hendak berangkat ke luar negeri untuk mamahami aturan di negara dan tempat kerja agar tidak terjadi permasalahan.

Sebelumnya Pejabat Sumber Daya Manusia Syarikat Hartalega SDN BHD, Muhammad Nasrul Afiq mengakui kelebihan tenaga kerja perempuan asal Sumbar yang dinilai baik dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja di Malaysia.

Karena itu, katanya, Syarikat Hartalega SDN BHD membuka kesempatan lebih banyak, termasuk untuk tanaga kerja laki-laki asal Sumbar.

Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Sumbar, Tafyani Kasim menyebut sejak beberapa tahun terakhir pekerja laki-laki asal Sumbar agak sulit menembus bursa kerja di Malaysia.

Perusahaan di negeri jiran itu lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari Bangladesh atau Myanmar. Namun kualitas pekerja perempuan Sumbar di Malaysia ternyata bisa membuka kesempatan bagi pekerja laki-laki.

Setidaknya hingga awal tahun 2020, sebanyak 600 tenaga kerja laki-laki asal Sumbar akan diberangkatkan ke Malaysia untuk bekerja di Syarikat Hartalega SDN BHD.