Dosen FKM Unand berikan pelatihan atasi gizi buruk di Kabupaten Tanah Datar

id Berita Padang, FKM Unand

Dosen FKM Unand berikan pelatihan atasi gizi buruk di Kabupaten Tanah Datar

Dosen FKM Unand berikan pelatihan atasi gizi buruk di Kabupaten Tanah Datar (Antara/ ist).

Padang (ANTARA) - Sejumlah dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand Padang, Sumatera Barat memberikan pelatihan tentang cara mengatasi gizi buruk pada dokter dan petugas gizi puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar.

"Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh beberapa dosen FKM Unand," kata Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat FKM Unand DR Helmizar saat dihubungi dari Padang, Minggu.

Ia juga mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk menurunkan angka gizi buruk di Kabupaten Tanah Datar dengan cara meningkatkan pengetahuan dokter dan petugas gizi Puskesmas setempat.

"Kemudian menemukan solusi untuk pencegahan gizi buruk, sehingga setiap anak yang mengalami gizi buruk di Kabupaten Tanah Datar mendapatkan penanganan lebih cepat," kata dia.

Ia menyebutkan prevalensi stunting di Sumatera Barat menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di 2010 adalah 32,7 persen dan terjadi peningkatan pada 2013 sekitar 39,2 persen, sedangkan di Kabupaten Tanah Datar prevalensi balita stunting mencapai 38,8 persen.

Berdasarkan hasil studi Efek Jangka Panjang Pemberian Suplementasi Gizi Dan Stimulasi Psikososial Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 5 Tahun Di Kabupaten Tanah Datar pada 2017 juga ditemukan masih tingginya prevalensi anak stunting sebesar 43,18 persen.

"Hal ini menunjukkan Provinsi Sumatera Barat termasuk salah satu dari 20 provinsi yang prevalensi balita stunting di atas prevalensi nasional," kata dia.

Dengan demikian menurutnya para dokter dan petugas gizi Puskesmas setempat perlu diberikan pelatihan tentang cara mendiagnosis keadaan fisik anak gizi buruk berdasarkan ilmu kedokteran diantaranya seperti memerhatikan fisik anak yang tampak kurus dan pembengkakan kedua kaki, tanda-tanda terjadinya renjatan seperti tangan dan kaki dingin, nadi lemah, dan kesadaran menurun, kemudian suhu tubuh mengalami hipotermia atau demam.

Selanjutnya bayi sering mengalami kehausan, rekuensi pernafasan dan tipe pernafasan seperti gejala pneumonia atau gejala gagal jantung, cek berat badan dan tinggi badan atau panjang badan yang disesuaikan dengan buku status gizi, pembesaran hati dan adanya kekuningan pada bagian putih mata (conjunctiva), Adanya perut kembung, suara usus, dan adanya suara seperti pukulan permukaan air.

"Pucat yang sangat berat terutama pada telapak tangan , gejala pada mata seperti kelainan pada kornea dan konjuctiva sebagai tanda kekurangan vitamin A, telinga, mulut dan tenggorokan terdapat tanda-tanda infeksi dan tampilan (konsistensi) dari tinja," kata dia menerangkan.

Menurutnya pemberian asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting, yakni mengacu kepada makanan lokal yang diberikan sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan anak yang mengalami gizi buruk untuk mencapai status gizi yang normal kembali.

Kemudian aspek stimulasi mengacu kepada kegiatan stimulasi manjujai yang sudah jarang dilakukan di Minangkabau, asupan gizi yang cukup dan adanya stimulasi manjujai yang diberikan kepada anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak yang bagus.

Ia juga memberikan penjelasan tentang suatu inovasi agar anak mencapai status gizi yang optimal yaitu melakukan pemberian MP-ASI lokal yang kaya zat gizi, mudah didapatkan dan juga berguna untuk meningkatkan kemandirian ibu dalam memberikan MP-ASI.

"Salah satu produk MP-ASI lokal yang dimaksud ialah formula MP-ASI yang berbahan dasar dari jagung, kacang merah, dan kacang kedelai yang diperkaya dadih," ujarnya.

Hal itu sudah diperkuat dengan hasil penelitiannya pada 2015 tentang pemberian MP-ASI menggunakan beberapa formula produk lokal diantaranya menggunakan beras merah, kacang hijau, dan ikan mujair serta beberapa produk lokal lainnya yang dapat meningkatkan berat badan dan panjang badan anak secara signifikan.

"Peserta yang hadir pada acara pelatihan tersebut berjumlah 70 orang yang terdiri dari dokter dan petugas gizi Puskesmas se Kabupaten Tanah Datar," kata dia menambahkan.