“Premium tidak memiliki zat aditif sehingga rentan terhadap knocking atau getaran. Selain itu mobil baru kita mulai dari tipe rendah atau LCGC standarnya RON 92 Pertamax atau minimal RON 90 Pertalite,” kata dia di Padang, Sabtu.
Menurut dia untuk mobil keluaran dari 2008 tidak lagi menggunakan bahan bakar premium. Ia mengatakan bahan bakar premium akan menimbulkan kerak pada mesin.
Selain itu untuk tenaga mobil akan berkurang dan terjadi getaran pada mesin kendaraan. Apabila hal ini dibiarkan dalam jangka waktu panjang akan berdampak pada piston dan membuat harus dilakukan bongkar mesin.
Menurut dia tidak ada lagi mobil Toyota yang di buat dengan menggunakan bahan bakar premium kecuali mobil keluaran lama didesain untuk bahan bakar bersubsidi tersebut.
Ia juga menyebutkan ada pelanggan dengan mobil Calya yang melakukan servis di Auto 2000 Khatib Sulaiman. Pelanggan tersebut mengeluhkan mobilnya mengalim getaran padahal baru servis pertama atau 10 ribu kilometer.
Ia mengatakan terhadap pelanggan yang menggunakan premium, pihaknya akan melakukan pembersihan ruang pembakaran dengan memberikan semacam zat kimia agar residu sisa pembakaran hilang atau bersihkan arang.
“Hal ini tentu berdampak pada biaya perawatan karena sering melakukan servis akan membuat biaya perwatan lebih mahal,” kata dia.
Setelah dibersihkan, pihaknya akan meminta pelanggan mengganti bahan bakarnya menjadi pertalite agar hal serupa tidak terulang kembali.
Ia mengatakan pertalite jelas lebih baik dari premium, selain RON nya lebih besar yakni 90. Pertalite ini mamou menghilangkan sifat korosif di mesin dan memisahkan air.
“Mobil baru yang menggunakan premium akan kehilangan tenaga dan saat macet mobilnya akan sering bergetar. Kita menyarankan agar sering servis rutin atau mulai beralih ke bahan bakar yang lebih baik,” kata dia.
