Jumlah pengungsi bertambah, Solok Selatan tambah tempat pengungsian korban banjir

id banjir solsel ,berita sumbar,banjir bandang,berita solsel,sumbar terkini

Jumlah pengungsi bertambah, Solok Selatan tambah tempat pengungsian korban banjir

Sejumlah warga melintasi Jorong Sapan Salak yang sudah dibersikan oleh petugas (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan menambah tempat pengungsian bagi korban banjir bandang di Pakan Rabaa Timur karena yang ada saat ini sudah sesak.

"Tadi bupati sudah meminta wali nagari untuk mencarikan rumah warga yang bisa dikontrak sebagai tempat pengungsian, yang akan dipindahkan diutamakan balita dan ibu hamil," kata Kepala Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setdakab Solok Selatan Firdaus Firman, di Padang Aro, Kamis.

Saat koordinasi katanya, wali nagari menyatakan rumah tersebut ada dan segera dibicarakan dengan pihak terkait.

Berdasarkan data BPBD jumlah pengungsi korban banjir bandang bertambah dari 330 menjadi 580 orang.

Rincian penambahan pengungsi yaitu Sapan Salak semula 100 menjadi 135 orang, Aia Batuang dari 60 orang menjadi 105 orang, Sapan Batu dari 70 orang berkurang menjadi 60 orang, Pasir Panjang dari 70 orang menjadi 90 orang dan Balai Adat dari semula 30 orang menjadi 150 orang.

Akibat penambahan jumlah itu membuat tempat pengungsian semakin sesak sehingga untuk diprioritaskan ibu hamil dan Balita dicarikan tempat baru.

"Kasihan Balita dan ibu hamil kalau harus berdesakan sehingga akan dicarikan tempat untuk mereka," ujarnya.

Bencana alam di Kabupaten Solok Selatan melanda empat Kecamatan yaitu Sangir, Pauah Duo, Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh.

Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh tepatnya Nagari Pakan Rabaa Timur.

Banjir bandang dan longsor di wilayah itu terjadi pada Rabu(20/11) pukul 21.00 WIB, Jumat(22/11) pukul 20.00 WIB dan Minggu(24/11) pukul 22.00 Wib akibat curah hujan cukup tinggi dengan durasi lama sedangkan kapasitas sungai kecil dan tanah labil.

Pemerintah Kabupaten Solok selatan telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari sejak 22 November hingga 5 Desember 2019.(*)