Pengurangan KJA di Danau Maninjau, pembibit ikan mengeluh

id keramba jaring apung,pengurangan keramba,danau maninjau

Pengurangan KJA di Danau Maninjau, pembibit ikan mengeluh

Pembibit ika di Pasar Rabaa, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, sedang memberi pakan ikan, Selasa (26/11). (ANTARA/Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Permintaan bibit ikan nila di Kabupaten Agam, Sumatera Barat berkurang sejak adanya pengurangan jumlah keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau pada akhir 2019.

Salah seorang pembibit ikan Agam, Rizki (26) di Lubukbasung, Selasa, mengatakan selama November 2019 tidak ada permintaan bibit ikan nila.

Biasanya permintaan bibit ikan 50 ribu ekor setiap minggu atau 200 ribu ekor setiap bulan.

"Permintaan bibit ikan tidak ada selama November 2019, sedangkan bulan-bulan sebelumnya 50 ribu ekor setiap minggu," katanya.

Ia mengakui permintaan bibit ikan ini tidak ada karena rencana pengurangan keramba jaring apung di Danau Maninjau pada akhir 2019, sehingga pemerintah memberikan imbauan terkait tidak menebar bibit ikan untuk sementara.

Dengan kondisi itu, tambahnya, para petani tidak ada yang membeli bibit ikan dan pemasaran bibit ikan hanya di Danau Maninjau.

"Pemasaran bibit ikan hanya di Danau Maninjau, kalau dipasarkan ke daerah lain berisiko kematian dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan, jumlah bibit ikan di 10 kolam pemijahan sekitar satu juta ekor dan biaya produksi cukup besar untuk pakan.

Apabila tidak ada pembeli, pihaknya akan memilihara bibit ikan sampai besar.

Sementara pembibit lainnya, Syarif (35) menambahkan bibit itu dijual sesuai ukuran. Untuk ukuran satu inci dengan harga Rp120 per ekor, ukuran dua inci seharga Rp150 per ekor dan lainnya.

"Biasanya penjualan bibit setiap bulan sekitar Rp24 juta dan sekarang tidak ada," katanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengatakan pemerintah telah mengimbau kepada petani agar tidak menebar benih ikan karena akan mengurangi keramba jaring apung dari 17.569 menjadi 6.000 petak.

"Untuk tahun ini, kita mengurangi 2.500 petak dan pengurangan keramba jaring apung melibatkan anggota Kodim 0304 Agam," katanya.

Pengurangan keramba jaring apung itu dalam rangka untuk mengurangi pencemaran air Danau Maninjau akibat sisa pakan ikan.

Saat ini air danau vulkanik itu dalam kondisi tercemar berat akibat sisa pakan ikan dan limbah rumah tangga.

"Kita berharap pengurangan keramba jaring apung menjadi 6.000 petak akan tercapai dalam waktu dekat," katanya (*)