Saham-saham Wall Street berakhir di rekor tertinggi didukung harapan perdagangan

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq

Saham-saham Wall Street berakhir di rekor tertinggi didukung harapan perdagangan

Ilustrasi: Para pialang sedang bekerja memperhatikan layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. REUTERS/Brendan McDermid/aa.

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dengan catatan yang menggembirakan karena tiga indeks utama mencapai rekor tertinggi, ketika pelaku pasar tetap berharap untuk perkembangan pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China.

Ada tanda-tanda menunjukkan kemajuan antara Amerika Serikat dan China dalam gencatan senjata perdagangan, sementara putaran kesepakatan merger juga membantu melambungkan sentimen. Penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien pada Sabtu (23/11/2019) mengatakan bahwa perjanjian perdagangan awal dengan China masih mungkin dilakukan pada akhir tahun.

Harian China, Global Times, Senin (23/11/2019) mengutip para ahli yang dekat dengan pemerintah China, mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat telah mencapai konsensus luas pada kesepakatan perdagangan fase pertama, meskipun beberapa perbedaan tetap ada menyangkut penghapusan tarif.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 190,85 poin atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 28.066,47 poin. Indeks S&P 500 menguat 23,35 poin atau 0,75 persen, menjadi berakhir di 3.133,64 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 112,60 poin atau 1,32 persen, menjadi 8.632,49 poin.

Penggerak utama perdagangan yang diawasi secara luas juga memimpin kenaikan dalam 30 saham unggulan atau blue-chips di Dow, dengan saham Intel dan Caterpillar masing-masing terangkat sebesar 2,08 persen dan 1,77 persen pada penutupan pasar.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar bel penutupan, dengan sektor teknologi informasi menguat 1,35 persen, mengungguli sektor-sektor lainnya.

Saham Tiffany melonjak 6,17 persen, setelah konglomerat produsen barang mewah Prancis LVMH mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan itu seharga 16,2 miliar dolar AS.

"Akuisisi Tiffany akan memperkuat posisi LVMH dalam bisnis perhiasan dan semakin meningkatkan kehadirannya di Amerika Serikat," kata LVMH dalam sebuah pernyataan.

Saham-saham AS turun minggu lalu di tengah rilis gelombang data ekonomi dan risalah dari pertemuan Federal Reserve terbaru.

Indeks Dow mengalami kemunduran mingguan pertamanya dalam lebih dari sebulan dengan kerugian 0,46 persen. S&P 500 turun 0,33 persen, menghentikan kenaikan beruntun enam minggu. Nasdaq turun 0,25 persen, mengakhiri kemenangan beruntun tujuh minggu. (*)