Perahu ponton, sederhana tapi vital bagi masyarakat Paraman Ampalu

id Perahu ponton,banjir pasaman barat,sungai batang air haji,berita pasaman barat

Perahu ponton, sederhana tapi vital bagi masyarakat Paraman Ampalu

Camat Gunung Tuleh Pasaman Barat, Randy Hendrawan bersama masyarakat saat uji coba perahu ponton untuk seberangi Sungai Batang Air Haji karena jembatan di daerah itu putus akibat banjir. ANTARA/HO-Aspri

Simpang Empat,- (ANTARA) - Masyarakat Paraman Ampalu Rabi Jonggor dan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), untuk sementara memakai perahu ponton untuk menyeberangi Sungai Batang Air Haji karena jembatan gantung yang menghubungkan kedua daerah itu putus akibat banjir, Sabtu (23/11) lalu.

Camat Gunung Tuleh, Randy Hendrawan, Senin (25/11) mengatakan masyarakat saat ini terpaksa menggunakan ponton untuk menyeberangi sungai karena tidak ada jembatan.

"Melalui swadaya masyarakat dan bersama-sama jajaran kecamatan kita telah membuat satu unit ponton untuk alat transportasi sementara warga," katanya.

Menurutnya perahu ponton dibuat dengan merangkai drum dan beralaskan papan yang mengapung yang ditarik menggunakan tenaga manusia.

"Untuk sementara alat transportasi ponton digunakan masyarakat sebelum ada jembatan darurat. Ponton itu sementara hanya bisa membawa lima orang," ujarnya.

Ia menyebutkan air meluap dari Sungai Batang Air Haji mengakibatkan satu jembatan gantung sepanjang 37 meter putus sehingga memutuskan transportasi dari Paraman Ampalu Rabi Jonggor ke Cubadak Air Kecamatan Sungai Air putus total.

"Diperkirakan kerugian fisik mencapai Rp300 juta dan kerugian ekonomi mencapai Rp700 juta," katanya.

Ia menjelaskan keberadaan jembatan itu sangat penting artinya bagi masyarakat Paraman Ampalu dan masyarakat Sungai Aur.

Jembatan itu setiap hari digunakan oleh puluhan pelajar untuk sekolah dari Sungai Aur ke Paraman Ampalu.

Kemudian juga ditempuh oleh masyarakat untuk pergi ke kebun dan silaturrahmi kedua kampung.

Direncanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat akan membuatkan ponton yang lebih besar sehingga bisa membawa kendaraan roda dua.

Selain memutuskan jembatan, banjir di Bandar Rabi Jonggor juga mengakibatkan masjid Al Falah, pagar SMP 3 Gunung Tuleh sepanjang 20 meter roboh dan sejumlah rumah warga tergenang air.

Kerugian akibat banjir di empat kecamatan di Pasaman Barat itu mencapai Rp1 miliar dan pemkab setempat juga telah mengeluarkan masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari sejak Senin (25/11).