Jakarta (ANTARA) - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah mengharapkan Reuni 212 tidak keluar dari konteks silaturahmi kalau memang jadi digelar.
"Yang jelas jaga ketertiban, jangan ada isu-isu lain di luar silaturahmi. Kalau niatnya ngaji dan silaturahmi ya monggo-monggo saja toh, asalkan tidak ada penumpang gelap dan lain sebagainya," kata Gus Miftah, di Jakarta, Kamis.
Gus Miftah juga berharap semoga tidak ada nuansa politik kalau reuni memang jadi terlaksana pada 2 Desember 2019.
"Ya mudah-mudahan tidak ada lah. Kalau toh mereka ada saya juga tidak tahu karena saya bukan panitia dan bukan peserta," katanya.
Soal perlu digelar atau tidak Reuni 212, Gus Miftah tidak mau berkomentar karena memang tidak terlibat dalam kegiatan itu.
"Saya tidak bisa komentar, karena itu kelompok, nanti kalau saya komentar nanti saya salah," ujarnya pula.
Kalau ternyata diundang oleh Panitia Reuni 212, menurut dia, kemungkinan juga tidak akan bisa menghadirinya, karena jadwalnya sebagai pendakwah cukup padat.
"Jadwal saya sudah full sampai 2024. Setiap hari saya harus hadapi permohonan pengajian itu minimal 500 permohonan. Itu saja masih numpuk, saya mau datang juga gimana," ujarnya.
Berita Terkait
BNI bagi-bagi hadiah, 21 mobil dan 212 motor
Jumat, 3 Februari 2023 21:37 Wib
IHSG Senin dibuka menguat 1,17 poin ke posisi 7.212
Senin, 11 April 2022 9:40 Wib
Sejumlah jalan disterilkan, massa Reuni 212 berselawat di kawasan barikade
Kamis, 2 Desember 2021 9:00 Wib
Warga Payakumbuh yang masih terpapar COVID-19 capai 212 orang
Senin, 23 Agustus 2021 12:06 Wib
11.212 ton beras akan dibagikan selama PPKM Darurat Jawa-Bali
Kamis, 15 Juli 2021 11:28 Wib
Ekspor Sumbar capai 212,08 juta dolar AS pada Januari 2021
Minggu, 7 Maret 2021 12:54 Wib
Pangdam Jaya: Reuni 212 batal digelar
Senin, 23 November 2020 13:43 Wib
Total kasus corona di Korsel tembus 4.212 orang, 22 meninggal
Senin, 2 Maret 2020 12:31 Wib