Nelayan Pasaman Barat dilatih pengembangan kemampuan sumber daya manusia

id Nelayan,sumber daya manusia,nelayan pasaman barat,berita pasaman barat,pasaman barat terkini,berita sumbar,sumbar terkini

Nelayan Pasaman Barat dilatih pengembangan kemampuan sumber daya manusia

Asisten Perekonomian Pemkab Pasaman Barat Irwan memberikan sambutan pada pelatihan pengembangan kemampuan sumber daya manusia, Rabu (20/11/2019).

Simpang Empat, (ANTARA) - Sebanyak 100 nelayan di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengikuti pelatihan pengembangan kemampuan sumber daya manusia, Rabu.

Asisten Perekonomian Pemkab Pasaman Barat Irwan di Simpang Empat, Rabu, mengatakan banyak manfaat yang akan diperoleh nelayan yang ikut pelatihan tersebut, seperti terkait dengan fasilitas kredit nelayan, jaminan perlindungan nelayan, penumbuhan jiwa kewirausahaan dan keterampilan nelayan, serta terbukanya akses pasar dan mata pencaharian alternatif bagi mereka.

Melalui rangkaian pelatihan tersebut, juga dilaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis pengembangan serta diversifikasi usaha, gerai pendanaan nelayan dan perbankan.

Selain itu, dibuka gerai asuransi nelayan dari Jasindo, gerai perizinan kapal daerah, dan layanan penyuluhan, dan bazar dari pelaku UMKM.

Ia menjelaskan jumlah nelayan di Pasaman Barat mencapai 12.350 orang tersebar di lima kecamatan, salah satunya Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yang menjadi sentra perikanan di daerah setempat.

Sebagian besar nelayan, katanya, dalam kegiatan pencarian ikan masih bergantung kepada operasional kapal yang sederhana.

"Dengan sarana yang sederhana tersebut, membuat nelayan bergantung kepada alam. Jika gelombang laut besar yang disertai badai, nelayan tidak bisa melaut," katanya.

Hal itu, katanya, mengakibatkan perekonomian mereka tidak berjalan secara optimal.

"Untuk itu, pengembangan usaha nelayan sangat diperlukan," kata dia.

Camat Sasak Ranah Pasisie, Nur Fauziah Zein, mengatakan kegiatan tersebut diikuti 100 orang nelayan dengan rincian 50 laki-laki dan 50 perempuan.

"Kita berharap istri dari nelayan ini juga punya usaha sehingga ketika tidak melaut punya penghasilan yang lain," katanya. (*)