Erick Thohir tempatkan lima bekas pejabat eselon I sebagai direksi BUMN

id erick thohir,bumn,eselon I

Erick Thohir tempatkan lima bekas pejabat eselon I sebagai direksi BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir resmi merombak pejabat eselon I Kementerian BUMN sebagai bagian menjalankan misi Presiden Joko Widodo untuk penciptaan birokrasi yang efektif dan efisien.

Setelah memberhentikan lima pejabat tersebut, Erick kemudian langsung menempatkannya kembali sebagai direksi di sejumlah perusahaan BUMN yang pengangkatannya efektif mulai 18 November 2019.

"Restrukturisasi ini adalah bagian dari tour of duty, agar pejabat yang berasal dari birokrasi dapat memahami permasalahan di korporasi. Pejabat korporasi pun harus mengerti birokrasi," kata Erick dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lima pejabat eselon I yang ditunjuk itu yaitu Imam Apriyanto Putro yang diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Holding Company. Imam sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN sejak 2013.

Gatot Trihargo diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Perum Bulog, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan.

Selanjunya, Hambra menjadi Wakil Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis.

Wahyu Kuncoro menjadi Wakil Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi.

Sedangkan, Fajar Harry Sampurno diangkat sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), sebelumnya menjabat Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media.

Pelaksana Tugas Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Yuni Suryanto menegaskan bahwa kebijakan pengangkatan direksi tersebut bertujuan agar mantan pejabat Kementerian BUMN dapat mengenal lebih detail tentang perusahaan BUMN yang kini mereka tempati.

“Diharapkan nanti dapat kembali lagi ke sini dengan pemahaman yang lebih dalam terhadap perusahaan,” ujar Yuni.