Padang (ANTARA) - Kabupaten Sijunjung, merupakan salah satu sentra produksi ternak kerbau di Sumbar yang saat ini mengalami kelesuan produktivitas. Banyak faktor yang menjadi penyebab kelesuan produktivitas salah satunya dalam penanganan ternak seperti kondisi higienis dan sanitasi dari kerbau tersebut, khususnya pada saat pemerahan susu.
Hal itu menjadi dasar dari Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Peternakan melakukan pengabdian di Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung tepatnya pada Kelompok Tani Durian Sakek yang bergerak pada beternak kerbau.
Salah satu persoalan yang menjadi latar belakang utama pengabdian masyarakat ini yakni penerapan higienis dan sanitasi pemerahan di kelompok tani ini masih kurang berjalan dengan baik. Kerbau sebelum di perah seringkali tidak dimandikan, sedangkan kondisi kerbau baru saja keluar dari kubangan.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan berupa tindakan higienis dan sanitasi pemerahan yang dapat mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga menghasilkan produksi susu yang baik dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2011.
Sasarannya yakni upaya meningkatkan kualitas mikrobiologik susu dengan program pengendalian yang dapat dilakukan melalui penjagaan sanitasi pemerahan dan kesehatan ambing atau kelenjar payudara.
Dalam hal ini Metode yang dilakukan dalam pengabdian antara lain penyuluhan, pelatihan dan percontohan, bimbingan dan pembinaan, diskusi dan konsultasi serta evaluasi dan monitoring.
Kepentingan dari upaya higienis dan sanitasi ini mengingat infeksi bakteri pada ambing akan menyebabkan penyakit pada kerbau, yaitu mastitis. Dengan penyuluhan sekaligus pelatihan kepada peternak tujuannya mencegah infeksi bakteri pada ambing yang dapat dilakukan dengan sanitasi pemerahan dan perlakuan teat dipping setelah pemerahan.
Selain melakukan penyuluhan dan pelatihan, tim pengabdian juga melaksanakan analisis terkait cemaran susu kerbau di Peternak Sijunjung tersebut. Dari hasil pengujian laboratorium didapatkan total cemaran (TPC) susu kerbau di kelompok tani ini 690.000 cfu/ml susu.
Angka ini masih dalam kisaran dapat diterima, dimana maksimal jumlah cemaran susu segar adalah 1 juta cfu/ml susu. Hasil penghitungan koloni bakteri tersebut yang merupakan gambaran dari kebersihan susu menunjukkan angka yang jauh di bawah persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan demikian upaya higienis dan sanitasi pada saat pemerahan kerbau yang dilaksanakan di Kelompok Tani Durian Sakek perlu dipertahankan.
Tim Pengabdi Fakultas Peternakan ini diketuai oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Ferdinal Rahim, dan beranggotakan Prof. Dr. Ir. Salam N. Aritonang, MS, Dr. Ir. Elly Roza, M.S, Dr. Hilda Susanty, S.Pt, M.Si dan Afriani Sandra, S.Pt., M.Sc. Pengabdian masyarakat ini Merupakan bagian dari Program IPTEKS Berbasis Dosen dan Masyarakat (IBdM)
*) Tim pengabdian ini terdiri atas dosen yang mengajar di Fakultas Peternakan Unand
Berita Terkait
Menafsir taktik Shin Tae- yong
Jumat, 15 November 2024 12:02 Wib
Transformasi pengalaman melahirkan: Keajaiban pijat oksitosin
Minggu, 13 Oktober 2024 17:23 Wib
Akademisi tekankan pentingnya nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan
Minggu, 13 Oktober 2024 16:58 Wib
Pijat endorfin dan counter pressure solusi kurangi nyeri saat melahirkan
Minggu, 13 Oktober 2024 16:51 Wib
Pijat perineum: Cara sederhana cegah robekan saat melahirkan
Minggu, 13 Oktober 2024 16:44 Wib
Internasional conference dan doctoral colloquium" sebagai sarana perbaikan kualitas hasil karya ilmiah
Senin, 7 Oktober 2024 21:38 Wib
Ruang Politik Perempuan Di Ranah Minang
Selasa, 13 Agustus 2024 7:26 Wib
Kondisi sarana dan prasarana transportasi setelah bencana alam di kawasan Lembah Anai
Sabtu, 3 Agustus 2024 10:42 Wib