Bayi kembar siam dempet dada dan perut Aqila-Azila akhirnya bisa pulang ke Kendari

id kembar siam,azila aqila,rsud soetomo

Bayi kembar siam dempet dada dan perut Aqila-Azila akhirnya bisa pulang ke Kendari

Aqila dan Azila digendong orang tuanya yang akan membawa mereka pulang ke Kendari, Sulawesi Tenggara. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Surabaya, (ANTARA) - Bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracobdomino) Aqila dan Azila sudah bisa dibawa pulang ke Kendari, Sulawesi Tenggara, karena kondisi kesehatan dan fisik mereka semakin membaik setelah operasi pemisahan pada Agustus 2019.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menyerahkan Aqila dan Azila kepada Istri Wali Kota yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya pada Jumat dalam acara simbolis pemulangan Aqila dan Azila.

Heru menyampaikan terima kasih kepada tim dokter RSUD Dr Soetomo yang menangani Aqila dan Azila dengan baik sejak operasi pemisahan hingga pemulangan.

"Sesuai arahan Ibu Gubernur Jatim, setelah dioperasi Aqila dan Azila harus tetap dirawat karena proses penyembuhan cukup lama," katanya.

Ia berharap Pemerintah Kota Kendari memberikan perhatian khusus kepada Aqila dan Azila setelah mereka kembali ke kampung halaman.

"Mudah-mudahan Ibu Wali Kota Kendari bisa memberikan perhatian khusus, agar tumbuh kembang kedua bayi maksimal. Sekali lagi harus bersih," katanya.

Direktur Utama RSUD Dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi menjelaskan bahwa Aqila dan Azila berdasarkan indikasi medis dan klinis sudah bisa dipulangkan.

"Nanti kami terus monitor dan membuka komunikasi 24 jam," katanya, menambahkan, gangguan pada perut Azila perlu diperhatikan.

Azila tidak mempunyai otot perut (musculus rectus abdominis) sehingga susah buang air besar.

"Tapi ibunya sudah pandai, dan dokter di sana sudah kontak sehingga bisa dilakukan sendiri dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Joni.

Selain itu, ia melanjutkan, Azila masih berusia 1,6 tahun jadi masih ada kemungkinan otot perutnya tumbuh sampai umur 18 tahun.

Ayah Aqila dan Azila, Jayasrin, berterima kasih tim RSUD Dr Soetomo yang telah secara maksimal membantu anaknya.

"Alhamdulillah, saya berterima kasih kepada tim dokter RSUD Dr Soetomo. Rasanya masih mimpi karena tiga bulan yang lalu, kami masih melihat bayi yang masih dempet," ujarnya.

Dia bercerita, sebelum dipisahkan, keduanya anaknya tidak bisa tertawa lepas, namun setelah dipisahkan kedua anaknya terlihat sangat ceria dan tertawa lepas.

"Saya bersyukur akhirnya boleh pulang. Karena ini sudah saya nantikan bersama keluarga," tuturnya. (*)