KPU Padang berikan GKR Hemas buku tentang perempuan dalam Mimbar Demokrasi
Padang, (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang memberikan buku berjudul Perempuan Dalam Mimbar Demokrasi yang diterbitkan oleh Rumah Pintar Pemilu Pres KPU Padang kepada Wakil Badan Kehormatan DPD RI GKR Hemas.
"Sebagai perempuan yang telah membuktikan kiprahnya di mimbar demokrasi Republik ini, KPU Padang memilih memberikan buku ini kepada GKR Hemas karena sesuai dengan keseharian," kata Ketua KPU Padang Riki Eka Putra di Padang, Selasa.
Pemberian buku dilakukan di ruang VIP Bandara Internasional Minangkabau dalam rangkaian kunjungan kerja DPD RI ke Padang.
Pada kesempatan itu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, memberikan apresiasi kepada KPU Kota Padang, karena telah berhasil meluncurkan buku pertama dengan kajian Perempuan dalam ranah demokrasi.
Ia menyampaikan sebagai Perempuan yang berprofesi sebagai wakil rakyat, memiliki harapan besar kepada perempuan lain untuk dapat berkontribusi kepada negara dengan lebih baik.
"Dengan diterbitkannya buku ini semoga memberikan arah yang baik kepada perempuan dalam ranah demokrasi," kata dia.
Ia juga berharap KPU Padang selaku lembaga negara yang bertugas dalam proses kepemiluan terus melakukan inovasi agar pendidikan politik semakin baik dan diterima oleh seluruh masyarakat.
Peluncuran buku pertama ini, merupakan salah satu bukti inovasi pendidikan politik yang telah berhasil dilakukan oleh KPU Kota Padang, ujarnya.
Sebelumnya KPU Padang meresmikan Rumah Pintar Pemilu Press selaku lembaga penerbit pertama di lingkungan KPU Sumatera Barat.
Kegiatan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, yang dibuka oleh Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat Yanuk Sri Mulyani.
Peluncuran buku tersebut dihadiri langsung oleh Anggota KPU Republik Indonesia Bapak Hasyim Asya'ri sekaligus sebagai pembicara utama dalam acara ini,
"Saya memberi apresiasi yang begitu besar kepada KPU Kota Padang, karena telah berhasil melakukan peluncuran buku ini" kata Hasyim.
Ia menyampaikan dengan banyaknya perempuan yang menonjol dari Sumatera Barat, maka sejarah tersebut harus di tuliskan dalam buku ini maka harus ada edisi revisi kedua. (*)
"Sebagai perempuan yang telah membuktikan kiprahnya di mimbar demokrasi Republik ini, KPU Padang memilih memberikan buku ini kepada GKR Hemas karena sesuai dengan keseharian," kata Ketua KPU Padang Riki Eka Putra di Padang, Selasa.
Pemberian buku dilakukan di ruang VIP Bandara Internasional Minangkabau dalam rangkaian kunjungan kerja DPD RI ke Padang.
Pada kesempatan itu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, memberikan apresiasi kepada KPU Kota Padang, karena telah berhasil meluncurkan buku pertama dengan kajian Perempuan dalam ranah demokrasi.
Ia menyampaikan sebagai Perempuan yang berprofesi sebagai wakil rakyat, memiliki harapan besar kepada perempuan lain untuk dapat berkontribusi kepada negara dengan lebih baik.
"Dengan diterbitkannya buku ini semoga memberikan arah yang baik kepada perempuan dalam ranah demokrasi," kata dia.
Ia juga berharap KPU Padang selaku lembaga negara yang bertugas dalam proses kepemiluan terus melakukan inovasi agar pendidikan politik semakin baik dan diterima oleh seluruh masyarakat.
Peluncuran buku pertama ini, merupakan salah satu bukti inovasi pendidikan politik yang telah berhasil dilakukan oleh KPU Kota Padang, ujarnya.
Sebelumnya KPU Padang meresmikan Rumah Pintar Pemilu Press selaku lembaga penerbit pertama di lingkungan KPU Sumatera Barat.
Kegiatan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, yang dibuka oleh Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat Yanuk Sri Mulyani.
Peluncuran buku tersebut dihadiri langsung oleh Anggota KPU Republik Indonesia Bapak Hasyim Asya'ri sekaligus sebagai pembicara utama dalam acara ini,
"Saya memberi apresiasi yang begitu besar kepada KPU Kota Padang, karena telah berhasil melakukan peluncuran buku ini" kata Hasyim.
Ia menyampaikan dengan banyaknya perempuan yang menonjol dari Sumatera Barat, maka sejarah tersebut harus di tuliskan dalam buku ini maka harus ada edisi revisi kedua. (*)