Pemenang tender revitalisasi Saribu Rumah Gadang sudah ketok palu, pengerjaan segera dilakukan

id revitalisasi saribu rumah gadang,kawasan saribu rumah gadang,kampung adat saribu rumah gadang

Pemenang tender revitalisasi Saribu Rumah Gadang sudah ketok palu, pengerjaan segera dilakukan

Seorang warga duduk di depan rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang, yang direstorasi di Kawasan Saribu Rumah Gadang Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (1/5). Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun ini memulai melakukan revitalisasi total kampung adat Kawasan Saribu Rumah Gadang, salah satunya dengan merestorasi rumah gadang sebanyak 38 unit sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Solok Selatan. ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho/18

 Padang Aro, (ANTARA) - Proses tender revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dimenangkan oleh PT Wisana Matrakarya dengan harga terkoneksi Rp69,8 miliar.

Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Pertanahan Kabupaten Solok Selatan Yance Bastian, di Padang Aro, Selasa, mengatakan, informasi dari Balai Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sumatera Barat proses lelang revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang sudah ada pemenangnya dan November 2019 sudah mulai bekerja.

"Bulan ini pemenang tender sudah mulai bekerja dan dilaksanakan secara tahun jamak," ujarnya.

Revitalisasi total Kawasan Saribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat peringatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Danau Cimpago, Padang dengan nilai Rp110 miliar.

Yance menjelaskan, yang dianggarkan Kementerian PU memang Rp110 miliar tetapi setelah dilakukan penghitungan kebutuhan didapat hasilnya Rp84,2 miliar dan hasil lelang menjadi Rp69,8 miliar.

Hasil lelang Rp69,8 miliar tersebut, jelasnya diperuntukkan untuk revitalisasi 33 unit rumah gadang ditambah bangunan pendukung lainnya seperti menara pandang, panggung-panggung termasuk jalannya juga dibenahi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Harry Trisna, mengatakan, proses dokumen Analisis Dampak Lingkungan revitalisasi kawasan seribu rumah gadang sudah hampir rampung.

"Kemarin kami sudah membahas dokumen Andal dan semuanya sudah setuju hanya saja ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan," katanya.

Untuk Amdal katanya, sudah tidak ada kendala lagi dan izin lingkungan juga sudah keluar sehingga pemenang tender sudah bisa bekerja bulan ini.

Setelah revitalisasi ini selesai diharapkan kawasan Saribu Rumah Gadang akan lebih menarik sehingga bisa meningkatkan kunjungan dan berimbas pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta perekonomian masyarakat.

Untuk proses revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang di Nagari (desa adat) Koto Baru membutuhkan kayu sebanyak 685 meter kubik.

Jenis kayu yang akan digunakan untuk revitalisasi rumah gadang sudah ditentukan yaitu kayu jua, banio, timbalun, kruning, kuranji, kompe, meranti, surian, marsawa dan bayua.

Untuk rumah gadang rusak berat sebanyak 17 unit dibutuhkan kayu 425 meter kubik, rusak sedang 240 meter kubik dan rusak ringan 20 meter kubik dengan berbagai ukuran dengan yang paling besar mencapai 20-30 centimerer.