Washington (ANTARA) - Jumlah orang yang meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan rokok elektrik di Amerika Serikat telah meningkat jadi 39, kata lembaga perlindungan kesehatan negeri tersebut pada Kamis (7/11).
Lembaga tersebut, Center for Disease Control and Prevention (CDC), mengumumkan bahwa jumlah kasus cedera paru-paru yang berkaitan dengan vaping telah melonjak jadi 2.051.
Kasus cedera paru-paru yang berkaitan dengan penggunaan produk e-cigarette, atau vaping, dilaporkan muncul di semua 49 negara bagian, kecuali Alaska, District of Columbia, dan Virgin Islands AS.
"Usia menengah pasien yang meninggal ialah 53 tahun dan berkisar dari 17 sampai 75 tahun," tambah CDC.
Kebanyakan pasien melaporkan mereka menggunakan vaping THC, bahan psikoaktif pada ganja, kendati para penyelidik belum secara resmi menentukan penyebab penyakit tersebut --yang mencakup gangguan pernafasan, nyeri dada dan muntah.
CDC menyarankan masyarakat agar tidak menggunakan produk rokok elektrik atau vaping yang berisi THC dan agar tidak memodifikasi produk yang dibeli melalui gerai eceran.
Sumber: Anadolu Agency
Berita Terkait
Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat
Rabu, 17 April 2024 13:29 Wib
Sejumlah jurnalis terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza tengah
Sabtu, 13 April 2024 7:11 Wib
Kelompok tani di Solok terima klaim asuransi gagal panen akibat banjir
Selasa, 9 April 2024 15:07 Wib
Bandara Minangkabau Kamis ditutup sementara akibat erupsi Marapi
Kamis, 28 Maret 2024 11:32 Wib
Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim
Kamis, 28 Maret 2024 11:12 Wib
Kecelakaan di Gerbang Tol Halim akibat sopir truk memacu kendaraan
Rabu, 27 Maret 2024 11:48 Wib
Kendaraan bermotor mogok akibat bensin tercampur air
Selasa, 26 Maret 2024 13:49 Wib
Satgas Bencana Pesisir Selatan catat kerugian akibat banjir capai Rp1 triliun
Minggu, 24 Maret 2024 18:59 Wib