Ayo buruan, ada kopi gratis untuk pengunjung TdS saat finis di Solok Selatan

id Kopi gratis,Tds 2019,etape Tds 2019,jalur Tds 2019,solok selatan,sumbar,berita sumbar,sumbar terkini

Ayo buruan, ada kopi gratis untuk pengunjung TdS saat finis di Solok Selatan

Seorang pelaku kopi di Solok Selatan menyeduh kopi untuk disuguhkan kepada masyarakat yang datang ke lokasi finisĀ TdS etape VI di RTH Padang Aro, Kamis. (Antara Sumbar/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat bekerja sama dengan pelaku usaha kopi daerah itu untuk menyediakan "Saribu Galeh" atau seribu gelas kopi untuk disuguhkan secara gratis kepada para pengunjung di lokasi finis Tour de Singkarak (TdS) etape VI.

"Seribu gelas kopi gratis ini untuk memperkenalkan kopi Solok Selatan kepada masyarakat lokal, supaya mereka tidak lagi mengonsumsi kopi dari luar," kata Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan, Azizah Mutia di Padang Aro, Kamis.

Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang mencicipi kopi Solok Selatan maka mereka tahu bagaimana rasa dan nikmatnya kopi lokal.

Kopi Solok Selatan katanya, sudah banyak digunakan berbagai kafe di Indonesia, tetapi masyarakat lokal justru banyak yang tidak tahu.

"Bahkan pelaku usaha kopi ada juga yang mendapat tawaran dari luar negeri," katanya.

Kopi gratis yang disuguhkan yaitu jenis robusta dan arabika dengan melibatkan 11 pelaku usaha kopi di Solok Selatan.

Ketua Asosiasi Kopi Minang Sumbar, Attila Mijidi Dt Sibungsu mengatakan seribu gelas kopi ini untuk memperkenalkan kopi Solok Selatan kepada masyarakat.

Di lokasi seribu gelas kopi katanya, juga diperlihatkan bagaimana cara menyeduh kopi, sebab beda cara seduhnya beda pula rasa dan aromanya.

"Kopi yang disuguhkan di lokasi finis TdS langsung diseduh di tempat," ujarnya.

Pembagian kopi gratis dilakukan sejak pukul 09.00 Wib sampai dengan pukul 14.00 Wib atau saat finis TdS.

Dalam kegiatan ini ada 11 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terlibat dari 18 UMKM yang ada di Solok Selatan.

Dia menambahkan, asosiasi kopi juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara mengolah kopi mulai dari petik sehingga nilai jualnya meningkat.

"Selama ini petani mengolah kopi secara asalan, dan kami ajari mereka bagaimana cara pengolahan yang baik sehingga nilai jualnya naik," ujarnya. (*)