Sekolah Lapang Iklim di Padang Pariaman tingkatkan produksi padi hingga 6,2 ton per hektare

id Herizal,BMKG,sekolah lapangan,tingkatkan produksi padi,padang pariaman,sumbar

Sekolah Lapang Iklim di Padang Pariaman tingkatkan produksi padi hingga 6,2 ton per hektare

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menyampaikan sambutannya pada penutupan SLI tahap III dan panen raya di 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis. Antara Sumbar/Aadiaat M.S (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Parit Malintang, (ANTARA) - Sekolah Lapang Iklim (SLI) tahap III yang dilaksanakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Sicincin di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mampu meningkatkan produksi padi hingga mencapai 6,2 ton per hektare.

"Rata-rata produksi padi Padang Pariaman pada 2018 hanya 5,2 ton per hektare sedangkan melalui SLI produksi padi bisa mencapai 6,2 ton per hektare," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal pada penutupan SLI tahap III dan panen raya di 2x11 Kayu Tanam, Kamis.

Sedangkan dibandingkan dengan rata-rata produksi padi tingkat Kecamatan 2x11 Kayu Tanam pada 2018 hanya 4,9 ton per hektare.

Ia mengatakan peningkatan tersebut karena melalui SLI peserta yang merupakan petani setempat diajarkan bercocok tanam dengan mempelajari iklim.

Menurutnya dengan mempelajari iklim tersebut maka petani dapat menyesuaikan perlakuan tanaman dengan iklim yang terjadi.

Apalagi permasalahan pertanian dipengaruhi oleh iklim yang tidak dapat diprediksi, tidak seperti bibit dan pupuk yang dapat dikembangkan untuk mendapatkan bibit unggul dan pupuk yang berkualitas.

"Bibit dan pupuk masih bisa dikembangkan, kalau iklim tidak, tapi bisa dipelajari," katanya.

Menurutnya peningkatan produksi padi tersebut tidak saja perlakuan tanaman pada SLI namun juga pertemuan sekali 10 hari dan pendampingan dari penyuluh pertanian.

Kepala BMKG Stasiun Iklim Sicincin Heron Tarigan mengatakan SLI tersebut dilaksanakan semenjak pertengahan Juli dan dilaksanakan selama satu masa tanam.

Sementara itu, Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan SLI tersebut dapat membantu pihaknya untuk meningkatkan produksi padi.

"Tapi kami minta SLI ini tidak saja untuk lahan basah namun juga lahan kering," ujarnya.

Ia menyampaikan pada 2018 terjadi penurunan produksi padi di Padang Pariaman karena diserang hama wereng dan tikus.

Ia mengatakan sistem yang digunakan pada SLI tersebut akan diterapkan diseluruh kecamatan guna meningkatkan produksi padi di Padang Pariaman. (*)