Dolar AS melemah usai Fed putuskan mnurunkan suku bunga

id kurs dolar,indeks dolar,bunga fed

Dolar AS melemah usai Fed putuskan mnurunkan suku bunga

Dolar mata uang Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Thomas White/am.

New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada perdagangan akhir Rabu (Kamis pagi WIB), karena Federal Reserve AS memutuskan memangkas suku bunga acuannya setelah pertemuan kebijakan dua hari yang dipantau secara luas, menandai penurunan suku bunga ketiga sejauh tahun ini.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,05 persen menjadi 97,6470 pada perdagangan terakhir.

Pada perdagangan terakhir di New York, euro naik menjadi 1,1124 dolar AS dari 1,1110 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2887 dolar AS dari 1,2861 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6876 dolar AS dari 0,6865 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,94 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,81 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9904 franc Swiss dari 0,9937 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3174 dolar Kanada dari 1,3088 dolar Kanada. Federal Reserve AS pada Rabu (30/10/2019) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, penurunan suku bunga ketiga bank sentral tahun ini.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi kekisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.

"Kami mengambil langkah ini untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung," kata Ketua Fed Jerome Powell kepada wartawan pada konferensi pers Rabu sore (30/10/2019), menyoroti risiko-risiko perlambatan pertumbuhan global, perkembangan kebijakan perdagangan, serta tekanan inflasi yang diredam.

Meskipun pengeluaran rumah tangga kuat, investasi bisnis dan ekspor "tetap lemah," dan output atau keluaran manufaktur telah menurun selama setahun terakhir, kata Powell. "Pertumbuhan yang lambat di luar negeri dan perkembangan perdagangan telah membebani sektor-sektor itu," kata dia.