Raja Thailand pecat empat pejabat istana, dua tersandung kasus perzinahan

id Raja ThailandMaha Vajiralongkorn,Pecat pejabat istana,Sineenat Wongvajirapakdi

Raja Thailand pecat empat pejabat istana, dua tersandung kasus perzinahan

Raja Baru Thailand Maha Vajiralongkorn, Ratu Suthida dan Putri Bajrakitiyabha berada di balkon Suddhaisavarya Prasad Hall di Grand Palace saat Raja muncul di hadapan publik untuk menerima ucapan selamat dari warga di Bangkok, Thailand, Senin (6/5/2019). (REUTERS/JORGE SILVA)

Bangkok, (ANTARA) - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali memecat empat pejabat istana, demikian dua pengumuman kerajaan pada Selasa, menjadi guncangan terbaru menyusul pemecatan selir kerajaan pekan lalu.

Pada pengumuman pertama dua pejabat istana, yang diidentifikasi sebagai penjaga kamar tidur, dipecat lantaran "perbuatan yang sangat keji" dan "perzinahan", yang menurutnya melanggar kode etik anggota istana.

Kemudian pengumuman lainnya, dua pejabat militer juga ikut dipecat karena "teledor" dalam menjalankan tugas sebagai penjaga istana dan "berperilaku tak pantas, yang tak sesuai dengan jabatan dan gelar mereka."

Pangkat dan gelar keempatnya dicopot, menurut pengumuman tersebut.

Pemecatan pada Selasa itu menyusul diberhentikannya enam pejabat istana pekan lalu, yang dituduh melakukan pelanggaran berat yang membahayakan layanan kerajaan.

Sejak menerima tahta seusai kematian ayahnya pada 2016, Raja Vajiralongkorn terbukti menjadi raja konstitusional yang tegas, dengan turun tangan langsung menangani urusan kerajaan dan kekayaan yang melimpah, serta memindahkan dua unit militer dari tentara untuk dikendalikan sendiri.

Pekan lalu raja juga mencopot selir kerajaan yang disematkan kepada Sineenat Wongvajirapakdi, dalam sebuah pengumuman yang mengejutkan, yang terjadi hanya berselang beberapa bulan setelah menganugerahkan gelar resmi selir tersebut.

Sineenat Wongvajirapakdi dituding tidak "patuh" dan cemburu terhadap Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana, yang dinikahi Raja Vajiralongkorn pada Mei beberapa hari sebelum penobatannya. (*)